Hutang di warung dalam kehidupan sosial sudah sangat umum apalagi di warung manual yang belum menggunakan sistem kasir dalam pembayaran. Beberapa diantara kita memang ada yang hutang karena terpaksa, atau karena lupa bawa uang.
Sayangnya sebagian dari kita, sering sekali menunda untuk bayar hutang segera. Kita sering meremehkan karena merasa tidak ditagih. Padahal bisa saja pemilik warung sudah berharap, hanya saja sungkan untuk menagih. Padahal jika tahu alasan berikut, sebagai makhluk sosial kita pasti akan sadar pentingnya bayar hutang segera di warung secepat mungkin.
6 Alasan Sebaiknya Kita Segera Bayar Hutang Di Warung Secepat Mungkin
1. Keuntungan mereka sangat kecil tidak sebanding dengan uang modal yang dikeluarkan
Kebanyakan warung itu membutuhkan modal besar sedangkan keuntungan mereka sangat kecil. Sebagai contoh misalnya, rokok harga beli sudah lebih dari 23 ribu, mereka jual tidak lebih dari 25 ribu. Tentu saja uang modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat. Jika sampai uang modal ikut dihutang apalagi sampai tidak terbayar, butuh jual berapa bungkus lagi hanya untuk sekedar balik modal. Kita sebagai pembeli harus mengerti kondisi itu.
2. Hutang kita seharusnya terus diputar demi kelangsungan warung tersebut
Uang yang seharusnya kita bayarkan, nantinya akan dibuat untuk modal lagi. Jika kita menunda dalam membayar hutang, sudah pasti uang untuk modal berkurang. Dagangan tidak didapatkan maksimal, hingga ketika orang lain mencari yang seharusnya ada, menjadi tidak ada. Hanya kita saja memberi pengaruh, bayangkan jika ada banyak orang yang hutang di warung tersebut.
3. Meski dibayar jika terlalu lama tetap akan membuat mereka nombok
Anggap saja semua orang pasti akan bayar, tapi entah waktunya kapan. Otomatis ketika dagangan mulai menipis, mereka harus nombok dari uang lain. Kalau ada pemasukan lain tidak masalah, bagaimana jika tidak. Sudah pasti akan ada beberapa kemungkinan, mengalahkan produk tertentu untuk tidak diadakan dulu, cari pinjaman, atau malah berhemat sendiri demi memenuhi kebutuhan produk para pelanggan.
Baca juga: 5 Hal Yang Membuat Seseorang Malas Belanja di Warung Tetangga
4. Bukan masalah nominal, tapi mereka melihat dari masing-masing nilai barang
Berbeda jika kita pinjam uang secara pribadi senilai sama, dengan warung rasanya akan lebih berharga. Sebab pemilik warung tidak menilai uang dari nominal keseluruhan. Tapi dari masing-masing nilai barang. Rokok satu bungkus akan terasa sangat berharga apalagi cuma terselip keuntungan sedikit didalamnya.
5. Jika keuntungan warung untuk kebutuhan, saat masih dalam bentuk hutang mereka pasti makan uang modal
Ilustrasinya seperti sebelumnya, modal 23 ribu jual 25 ribu. Yang artinya 2 ribu untuk setiap keuntungan satu produk. Padahal kebanyakan keuntungan tidak sampai sebanyak itu, hanya sebagai perumpamaan.
Sehingga agar bisa menggunakan 20 ribu untuk kebutuhan, harus jual 10 pcs. Jika sampai ada yang hutang satu bungkus saja apalagi tidak terbayar, sudah pasti pemilik warung butuh jual 12 lagi baru balik modal sisa 1rb. Baru setelah itu mencari keuntungan untuk memenuhi kebutuhan. Jika sampai tidak tercapai, kebutuhan hari itu jelas diambil dari uang modal secara keseluruhan.
Baca juga: 7 Ciri Orang Yang Suka Tak Beres Kalau Hutang Warung Tetangga
6. Jika mereka terus berharap, pasti mereka akan merasa kesal dan menciptakan rasa tidak nyaman juga kehilangan rasa hormat
Bayangkan jika mereka sudah terlalu berharap dengan hutang yang seharusnya segera terbayar. Mereka pasti akan merasa kecewa dan juga ada rasa tidak nyaman bertemu dengan orang yang hutangnya tidak dibayar-bayar. Turun kepercayaan, kurang menghormati, bahkan mereka bisa curhat kepada orang terdekat tentang masalah ini atas dasar kekecewaan. Yang pastinya cara pandang mereka akan berubah kepada kita.