Distribusi segala jenis kebutuhan kita itu tentu saja tidak lepas dari jasa sopir angkutan barang. Truk besar, truk box, sampai pick up, berlalu lalang di jalanan antar Kota sampai antar Provinsi. Mereka melakukan tugasnya dengan baik meninggalkan Keluarga hingga hitungan hari.
Dalam perjalanan tersebut, tentu saja sopir akan banyak melakukan pengeluaran untuk kelancaran perjalanan dan juga untuk kebutuhan diri sendiri. Dari semua pengeluaran tersebut, ada beberapa bentuk. Sehingga uang jalan yang didapatkan dibagi-bagi untuk masuk pada beberapa hal. Dan inilah berbagai bentuk pengeluaran sopir angkutan barang.
Bentuk Pengeluaran Sopir Angkutan Barang
1. Pungli
Pungli atau pungutan liar itu sudah pasti akan dialami oleh sopir angkutan barang. Mereka sulit menghindari pengeluaran yang satu ini. Khusus angkutan barang dengan jarak yang sangat jauh, pengeluaran bisa sampai hitungan ratusan ribu dalam setiap perjalanan. Biasanya pungli dilakukan oleh 'Preman' dengan berbagai alibi. Mulai jasa pengamanan sampai lainnya. Andai saja pungli tidak ada, tentu saja uang saku sopir perlajan bisa ditekan. Efek jangka panjang jika tidak ada pungli, tentu saja uang jalan sopir akan berkurang.
2. Rokok dan makan
Kalau ini sudah pasti menjadi kebutuhan pokok. Paling utama makan memang harus ada. Biasanya sopir sudah ada kriteria tempat makan yang sesuai dengan kondisinya.
3. Kernet, sopir cadangan atau sekedar teman ngobrol
Sopir sebagian membayar secara mandiri kernet, sopir cadangan, atau teman ngobrol. Khususnya mereka yang memiliki jarak jauh dalam menempuh perjalanan. Karena pengguna jasa mereka, tidak semua memberikan gaji satu paket dengan partner tersebut. Sehingga sopir harus mengeluarkan sendiri untuk hal ini. Tentunya ini demi keamanan sebab dalam perjalanan jauh, suasana suntuk, ngantuk, cape, atau saat mengalami masalah ada orang lain yang membantu.
4. Optimalisasi armada atau perbaikan tidak terduga
Jangan sepelekan hal ini, karena ini merupakan biaya tidak terduga tapi pasti dialami oleh sopir angkutan barang dengan jam terbang tinggi. Minimal untuk optimalisasi armada mulai dari ban dan lain sebagainya. Dalam perjalanan hal ini tidak bisa terduga. Bahkan pada beberapa keadaan, sopir bisa tombok dan tidak mendapatkan apa-apa dalam bekerja.
5. Kuli angkut
Tidak semua sopir angkutan barang bebas dari biaya kuli angkut. Karena tidak semua biaya kuli angkut di cover oleh pihak lain. Ada kalanya sopir harus mengeluarkan uang sendiri untuk membayar kuli angkut. Sehingga hal ini bisa masuk kategori pengeluaran meskipun tidak selalu terjadi atau dialami oleh para sopir angkutan barang.
6. Parkir
Jangan samakan ongkos parkir angkutan barang sama seperti kita. Mereka cenderung harus membayar lebih mahal dari seharusnya. Tapi tidak semua lokasi berlaku seperti ini, hanya lokasi tertentu yang memang mewajibkan angkutan barang untuk membayar lebih. Bayangkan jika lokasi seperti ini ada banyak, dan sopir harus bongkar barang di banyak titik.
Sebenarnya masih banyak bentuk pengeluaran lain bagi sopir muatan. Tapi tidak semua mengalami hal yang sama, tergantung barang yang dibawa, lokasi pengiriman, juga jenis armada yang digunakan.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Rem Blong Pada Mobil, Pahami Sebelum Menyesal