Bagi kita yang sudah terbiasa mengoper atau memindah gigi loncat-loncat atau tidak urut, tentunya sudah paham kondisi dan memang tindakan itu perlu dilakukan. Dalam kondisi tertentu, akan terasa buang-buang waktu jika kita melakukan secara urut.
Misalnya saja saat tanjakan tiba-tiba harus berhenti karena ada mobil yang tiba-tiba menyeberang, sepertinya akan lebih efisien jika kita langsung masukkan gigi satu kemudian menjalankannya. Seperti sia-sia jika kita harus mengurutkan, misalnya sebelumnya masuk gigi 3, tentunya kita merasa tidak perlu harus memasukkan gigi ke posisi 2 lebih dulu.
Pada dasarnya mobil dengan transmisi manual, selama kita bisa menyesuaikan putaran mesin atau rpm hal itu tidak jadi masalah. Seperti misalnya saat berhenti kemudian turunan, kita bisa langsung memasukkan gigi ke posisi 2. Ya, itu tidak akan jadi masalah, sebab perpindahan gigi pada transmisi manual pasti akan memasuki posisi netral lebih dulu.
Tapi dengan catatan kita bisa mengerti perputaran mesin untuk langsung menyesuaikan posisi gigi yang sesuai
Tapi kalau masih awam tentunya hal itu tidak disarankan, sebab perpindahan gigi loncat-loncat juga memiliki resiko. Tentunya resiko itu akan benar-benar fatal jika dilakukan oleh pemula, yang belum begitu paham perputaran mesin yang sesuai untuk posisi gigi tertentu.
Salah satu resikonya adalah kampas kopling akan lebih cepat habis. Ini bisa terjadi jika saat perputaran mesin masih belum cukup untuk masuk di gigi 3, pengemudi langsung memasukkan ke gigi 3 dari sebelumnya yaitu 1. Sehingga butuh bantuan setengah kopling untuk mencegah mobil tidak mati.
Yang secara otomatis kampas kopling akan lebih cepat habis karena perilaku seperti itu. Resiko lain yaitu mobil mati karena kekurangan tenaga saat masuk di gigi yang lebih tinggi.
Bahkan jika belum benar-benar paham peruntukkan posisi gigi yang sesuai dengan rpm, hal ini juga berpengaruh buruk pada mesin, transmisi, juga sampai pada performa mobil untuk jangka panjang.
Maka disarankan bagi pemula, untuk selalu memindah gigi secara berurutan pada mobil manual.
Baca juga: Hindari Belajar Mengemudi Tanpa Alas Kaki, Ini Alasannya