Jika kita melihat komentar warganet Indonesia tentang konflik Rusia vs Ukraina, banyak sekali yang mendukung perang. Seolah Warganet Indonesia seperti itu tidak mendukung adanya perdamaian dari keduanya. Kenapa bisa begitu?, berikut alasannya.
Alasan Banyak Warganet Indonesia Yang Mendukung Rusia Dan Ukraina Berperang
1. Warganet Indonesia tidak merasakan kondisi masyarakat Ukraina secara langsung
Para warganet yang mendukung perang Rusia vs Ukraina tidak merasakan langsung berada di posisi masyarakat yang terancam. Tidak merasakan ketakutan kalau saja ada rudal menyasar tempat tinggal mereka, tidak merasakan kehilangan anggota keluarga, tidak merasakan kehilangan pekerjaan, tidak merasakan khawatir akan masa depan anak-anaknya. Ya, mereka mendukung karena tidak merasakan semua itu.
2. Mereka hanya asal ketik dengan jari-jari mereka dan setelahnya beralih fokus pada hiburan lainnya
Mereka yang mendukung perang Rusia vs Ukraina, hanya asal ketik tanpa banyak berpikir. Hanya menilai suatu hal dari satu sisi. Setelah mengetik dengan pernyataannya pun mereka sudah tidak peduli lagi. Cukup cari hiburan lain, besok masih bisa makan, bekerja, dan tempat tinggal masih aman berdiri tanpa berpikir akan terkena serangan rudal.
3. Dan mereka pun mengetik di kasur empuk sambil rebahan tanpa merasa khawatir ancaman rudal
Dalam mengetik pun, dalam posisi yang super nyaman. Tidak merasakan kondisi harus mengungsi, bekal seadanya, tidur dengan kondisi yang tidak layak. Mereka mendukung perang, karena masih bisa bekerja meski hanya untuk memenuhi isi perut. Tidak terpikirkan, negaranya akan kacau balau, mau makan saja susah, harus mengandalkan uluran tangan. Ya, mereka tidak merasakan itu.
4. Mereka hanya berpikir perang adalah tontonan seperti dalam film-film
Konflik ini nyata, tapi para warganet memiliki sudut pandang bahwa itu hanyalah tontonan seperti dalam film hingga mereka merasa bebas berkomentar. Emosi yang mereka rasakan, tidak berbeda jauh ketika melihat aksi sebuah film.
Padahal dimanapun yang namanya perang itu pasti membawa sengsara, memberi dampak buruk kepada banyak pihak. Anak-anak yang tidak tahu apa-apa, masyarakat sipil yang tidak seharusnya terlibat, semua harus merasakan penderitaan karena perang.