Kita tentunya mengenal orang yang sok suci dan kerjaannya berkomentar pedas terhadap keburukan orang lain. Seolah-olah mereka tidak pernah melakukan satu keburukan sekalipun. Padahal sudah jadi rahasia umum, bahwa orang itu juga memiliki keburukan juga.
Hanya saja keburukan dari orang sok suci itu, berbeda dari orang lain. Masih berkaitan dengan itu, sebenarnya ini cara berpikir orang sok suci yang selalu menganggap orang lain lebih buruk darinya.
5 Cara Berpikir Orang Sok Suci Yang Suka Berkomentar Pedas Kehidupan Orang Lain
1. Mereka hanya melihat kebaikan diri sendiri, sementara keburukan sendiri dianggap kelalaian meski sering terjadi
Orang seperti ini memang punya niat untuk selalu menjadi orang baik. Tapi namanya manusia, pasti ada sisi buruk yang sering dia lakukan. Hanya saja orang sok suci seperti ini, suka menganggap bahwa keburukan diri sendiri adalah sebagai bentuk kelalaian. Sedangkan keburukan orang lain dianggap kesengajaan yang sudah menjadi sifat dasar. Makanya getol banget kalau ada orang lain yang dianggap buruk menurutnya.
2. Mereka tidak sadar keburukannya sudah diketahui orang lain
Ada juga orang yang memang suka pencitraan menunjukkan bahwa diri mereka sendiri baik. Tapi mereka tidak pernah sadar pernah melakukan keburukan yang sebenarnya sudah diketahui banyak orang. Hanya saja karena tidak sampai ke telinga mereka, orang sok suci ini tidak sadar bahwa keburukannya sudah tersebar. Sehingga beranggapan orang lain memiliki kesan baik terhadapnya.
3. Hanya berkomentar terhadap keburukan orang lain yang tidak dia lakukan saja
Mereka punya keburukan, dan jika orang lain memiliki keburukan yang sama maka mereka tidak akan berkomentar. Komentar hanya akan muncul jika jenis keburukan itu berbeda dengan yang mereka lakukan. Sebab mereka merasa tidak melakukan keburukan yang dikomentari.
4. Keburukan yang dilakukan sendiri, dianggap hal wajar karena sudah terbiasa
Keburukan jika sudah sering dilakukan, dianggap bahwa itu adalah hal wajar dan pantas dimaklumi. Sedangkan orang lain yang terbiasa melakukan kebaikan, sekali melakukan keburukan pantas untuk dikomentari.
5. Menganggap satu jenis kebaikan dari dirinya sebagai tolak ukur baik tidaknya seseorang
Misalnya saja mereka rajin ibadah, tapi suka menyakiti hati orang, suka berkomentar pedas, suka bergosip, bahkan mungkin suka berbuat curang. Sedangkan orang lain meskipun selalu jujur, suka memberi, dan tidak merugikan orang lain, hanya karena tidak rajin ibadah dianggap buruk. Sehingga orang sok suci satu ini, hanya berkomentar pedas kepada orang yang tidak rajin ibadah saja.
Padahal kesimpulannya, tidak semua orang bisa sempurna. Semua orang pasti memiliki keburukan. Hanya saja cara melakukan keburukan untuk setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda.
Baca juga: 10 Kata-kata Halus Tapi Nyindir Orang Suka Nyinyir, Ghibah, Gosip