Kalau pergi ke pom bensin di Indonesia, kita masih enak karena dilayani oleh manusia. Sehingga tidak perlu repot mempelajari cara pengoperasian nozzle. Tapi pernahkah kalian membayangkan seandainya Indonesia menerapkan pengoperasian oleh pembeli sendiri saat isi bbm di pom bensin?. Mungkin inilah hal-hal yang akan terjadi.
5 Hal Yang Mungkin Terjadi Jika Pom Bensin Indonesia Dioperasikan Oleh Pembeli Sendiri
1. Antrian akan semakin panjang dan berantakan
Sudah tahu sendiri, ada petugas saja masih antri panjang dan kadang kala ada aksi saling serobot. Jika sampai ada mesin pengisian otomatis, sudah pasti antrian akan lebih banyak dan berantakan. Ada saja yang melakukan dalam waktu lama, sehingga calon pembeli lain harus antri lebih lama.
2. Ada yang bingung hingga harus minta bantuan orang lain
Tentunya akan ada yang bingung dengan cara pengoperasian mesin pengisi bbm otomatis. Dan karena tidak bisa terpaksa harus meminta bantuan orang lain.
3. Akan lebih banyak pengecer yang berusaha menimbun bbm
Sebagai langkah antisipasi jika bbm langka, maka akan ada oknum yang memilih membeli dalam jumlah banyak untuk ditimbun. Kalaupun ada sistem per NIK hanya bisa membeli bbm dalam batasan tertentu, tetap saja akan ada celah bagi mereka untuk mendapatkan bbm lebih banyak.
4. Akan lebih beresiko menciptakan kebakaran
Orang yang datang sambil merokok ke pom bensin itu ada, bahkan penulis pernah melihatnya hingga petugas harus menegurnya. Bayangkan jika tidak ada petugas, pasti ada saja orang geblek yang melakukan itu. Bukan hanya rokok, tapi cara pengoperasian mesin bbm juga asal-asalan.
5. Dan yang pasti nozzle akan lebih cepat rusak
Pembeli banyak yang tidak bertanggung jawab. Jangankan nozzle, pot di taman kota saja yang tidak perlu disentuh bisa rusak. Bangku, dan fasilitas umum kebanyakan Masyarakat Indonesia belum mampu untuk terlibat menjaganya.
Baca juga: 4 Cara Mengetahui Pom Bensin Yang Melakukan Kecurangan Mengurangi Takaran