Kisah ini berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh seseorang, sebut saja dengan nama samaran, Wita. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang serba apa adanya, Wita memutuskan untuk merantau. Merantau ke luar Negeri demi mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Bertahun-tahun merantau, sang Kakak Rima (Samaran), atas dorongan Suaminya Tukimin (Samaran juga) menawarkan kerja sama dengan Wita. Wita sebagai pemodal dan Tukimin sebagai pelaksana. Awalnya lancar tapi setelah tiba saatnya pulang, usaha itu tidak jelas. Mau tahu alur ceritanya, berikut kisah lengkapnya.
Kisah Pilu TKW, Merantau Lama Uang Dihabiskan Kakak Tidak Bertanggung Jawab
Gambar hanya ilustrasi
Kisah itu dimulai saat Wita yang posisinya belum menikah, memutuskan untuk merantau ke Arab Saudi. Setelah beberapa bulan di Negara orang, Wita beberapa kali mengirim uang untuk membantu kehidupan keluarga.
Sang kakak, Rima yang masih merintis usaha ini dan itu dibantu suaminya yang masih kerja serabutan, punya inisiatif membuka usaha dengan meminjam modal Wita yang bekerja di luar negeri.
Ada dua usaha yaitu usaha percetakan foto copy, dengan usaha konter pulsa. Usaha itu dijalankan oleh Rima sang kakak dibantu oleh Tukimin suaminya.
Sudah banyak uang yang dikirim Wita untuk mewujudkan usaha tersebut. Seiring berjalannya waktu, usaha percetakan dan foto copy itu bangkrut. Terpaksa tutup karena tidak bisa memenangkan persaingan kompetitor.
Namun usaha konter pulsa maju pesat hingga bisa membuka server pulsa sendiri, sekilas tidak ada yang salah dengan itu. Tapi semua berubah ketika Wita pulang dari Luar Negeri.
Usaha foto copy yang sudah bangkrut, oleh Rima dan Tukimin dianggap sebagai usaha milik Wita yang dibantu merintis oleh mereka. Sedangkan usaha pulsa yang kini maju pesat, diakui sebagai usaha milik Rima dan Tukimin.
Jadi disini, Rima dan Tukimin hanya mengganti uang modal yang dulu "dipinjam" untuk modal awal jualan pulsa. Sedangkan sisa dari usaha foto copy, menjadi hak Wita yang tentu saja uang modal awal tidak ada hitungan.
Meski begitu, hitungan modal awal pulsa pun tidak jelas. Padahal uang yang dikirimkan Wita sudah terlalu banyak.
Apa yang terjadi berikutnya?, Wita mengalami depresi berat karena bertahun-tahun merasakan suka duka di Negara orang, tidak menikmati hasilnya. Hanya sisa sedikit yang tidak seberapa.
Yang membuat tambah depresi, sang kakak Wita dan Tukimin usahanya makin maju. Bahkan merambah bisnis yang baru dan lebih menggiurkan. Hingga bisa dikatakan menjadi orang kaya.
Tapi Tuhan itu maha adil. Setelah bertahun-tahun lamanya, ketika Wita dan Tukimin sudah terbiasa hidup mewah, dihormati, terbiasa pengeluaran banyak, karena corona bangkrut seketika. Usaha yang besar-besar harus gulung tikar, itupun masih harus menanggung hutang yang masih banyak.
Kini Tukimin kembali ke asal. Kembali seperti semula yang harus rela menjadi bawahan orang lain untuk melanjutkan hidup. Dan sudah pasti, Tukimin menjadi topik panas setiap harinya.
Baca juga: Kisah Suami Nakal Bangkrut Karena Corona, Bingung Mau Sedih Atau Senang