Bengkel mobil pinggiran dalam mempertahankan para pelanggan memiliki strategi sendiri-sendiri. Meskipun ada juga bengkel yang asal mengerjakan tanpa memikirkan kepuasan pelanggan, tapi kebanyakan akan berusaha menjaga kualitas agar setiap orang yang datang, akan datang untuk kesekian kali.
Dan kalau bisa dibuat agar terus datang dan tidak pindah di lain tempat. Pada umumnya strategi ini cukup efektif untuk mempertahankan pelanggan.
6 Strategi Dan Trik Bengkel Mobil Pinggiran Untuk Mengikat Customer
1. Menerapkan tarif yang lebih murah
Pemilik mobil jika tahu tarif perbaikan di bengkel terkait lebih murah dari tempat lain, biasanya merasa untung, merasa lebih hemat. Sehingga hal itu bisa menciptakan opini bahwa memperbaiki di bengkel terkait lebih menguntungkan. Sehingga merasa lebih rela untuk segera melakukan perbaikan, meskipun pada dasarnya biaya yang dikeluarkan tetaplah besar.
2. Rekayasa perbaikan yang hanya dipahami oleh pemilik bengkel
Namanya bengkel pinggiran, tidak selalu harus diganti untuk setiap kerusakan. Beberapa bisa diterapkan teknik rekayasa. Nah, inilah strategi bengkel yang bisa digunakan. Merekayasa suatu kerusakan yang hanya dipahami oleh bengkel itu sendiri. Umumnya masalah perkabelan paling mudah diterapkan. Sehingga ketika bengkel lain melakukan perbaikan, menjadi bingung. Sehingga di bengkel lain mau tidak mau harus instalasi dari awal kembali.
3. Memiliki koneksi penjual sparepart yang lebih murah
Koneksi penjual sparepart yang lebih murah, itu bisa mendatangkan keuntungan sendiri. Jadi dalam melakukan mark up tidak perlu tinggi. Kalau memang memungkinkan, harga sparepart yang sudah murah tidak perlu di mark up kembali.
4. Tidak pelit ilmu ketika ada yang konsultasi
Kalau ada yang cuma sekedar tanya-tanya, tetap ditanggapi dengan baik. Dijelaskan dengan detail agar orang lebih memahami dan lebih yakin. Sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan apakah nanti akan segera melakukan perbaikan atau ditunda dulu.
5. Memperlakukan semua customer sebagai teman
Setiap pelanggan harus diperlakukan dengan baik, diajak ngobrol, diajak diskusi, diberikan pujian agar senang, dan lain sebagainya. Sehingga akan tercipta perasaan pertemanan antara bengkel dengan semua customer. Kalau sudah ada ikatan pertemanan, pelanggan cenderung akan nyaman jika datang kembali.
6. Memperbaiki dengan hati-hati dan maksimal, jika memang tidak mampu lebih baik jujur saja
Jika memperbaiki, lakukan yang terbaik. Jika memang belum paham tentang komponen tertentu, lebih baik jujur saja. Kalau memang perlu proses untuk mempelajari lebih dulu, jujur pada pelanggan itu lebih baik. Jadi jika bengkel belum mampu, pelanggan bisa memutuskan untuk memperbaiki atau tidak. Tapi dengan cara ini, untuk kerusakan yang memang dipahami, pelanggan akan lebih yakin dan percaya di bengkel terkait.
Baca juga: 6 Ciri Bengkel Mobil Alternatif Yang Memiliki Kualitas Pekerjaan Bagus Dan Murah