Dalam hati masih ingin terus merawat mobil yang dimiliki. Tapi karena alasan tertentu harus menjual mobil tersebut. Andai saja keadaan mendukung, keinginan terbesar adalah tetap mempertahankan mobil terkait. Sehingga ada sedikit rasa penyesalan ketika menjual mobil miliknya. Mungkin kalau diibaratkan masalah pacaran, terpaksa putus meski masih benar-benar sayang. Dan biasanya inilah penyebab umum orang terpaksa jual mobil kesayangan.
7 Alasan Orang Terpaksa Menjual Mobil Kesayangan, Aslinya Tidak Rela
1. Alasan paling umum karena masalah keuangan
Satu sisi masih sayang sama mobilnya, tapi di sisi lain keuangan menurun. Jangankan untuk merawat mobil tersebut terus menerus, kadang kala ada kebutuhan lain yang belum terpenuhi. Solusi terbaik adalah menjual mobil yang dimiliki. Pertimbangan untuk jual atau tidak biasanya menciptakan dilema panjang. Butuh beberapa waktu untuk ambil keputusan.
2. Terlalu banyak kerusakan dan sering minta jajan
Ada mobil kesayangan, yang dalam waktu dekat sering sekali mengalami kerusakan. Dalam proses, mobil sering mengalami gagal perbaikan. Nanti ketika memperbaiki ada saja masalah lain yang membutuhkan biaya besar. Lama semakin lama, biaya perbaikan sudah semakin banyak. Itupun masalah belum semua selesai. Karena sudah merasa lelah, meski sayang terpaksa jual mobilnya. Diharapkan nanti setelah ganti mobil, bebas perawatan besar seperti sebelumnya.
3. Dari segi fungsi sudah tidak maksimal
Misalnya sebelumnya memiliki mobil kecil yang hanya muat untuk diri sendiri dan pasangan. Namun setelah itu tambah anak. Kemudian masih ada anggota keluarga lain yang tidak akan muat diajak dalam satu mobil kecil. Kalau bisa sih beli mobil lagi. Tapi karena pertimbangan matang, mengalah demi keluarga. Mobil kecil kesayangan dijual untuk ditukarkan dengan mobil yang lebih besar.
4. Kalah oleh gengsi keluarga atau pasangan
Awalnya memang mobil kesayangan bersama, tapi lama-lama pasangan merasa malu memakai mobil tersebut. Ingin ganti yang lebih baru atau lebih bergengsi. Dirawat jadi beban, dijual sayang. Tapi daripada Rumah Tangga bermasalah, mending mengalah di jual demi perdamaian dengan pasangan.
5. Mulai mengalami kesulitan mendapatkan sparepart
Semakin sulit tapi masih banyak yang berminat, sebanding dengan harga yang semakin mahal. Apalagi mulai langka dan tidak di produksi kembali. Itu juga bisa dialami oleh pemilik mobil tua kesayangan. Dimana untuk melakukan perbaikan saja, butuh berburu sparepart copotan yang harganya sudah sangat mahal. Daripada menjadi beban meski sayang, lebih baik dijual saja.
6. Mengalami kerusakan fatal yang dalam waktu dekat sulit tertolong lagi
Karena ada satu kerusakan yang cukup fatal. Sehingga ketika diperbaiki tidak lagi maksimal. Itupun beberapa tahun bahkan bulan bisa mengalami hal yang sama. Solusinya di tata dan di poles kemudian dijual yang penting laku. Daripada nanti bisa mengeluarkan biaya lagi seharga mobil, mending jual saja.
7. Bekas banjir parah atau tabrakan
Kalau sudah begini, mobil sudah tidak begitu nyaman lagi untuk digunakan. Sudah pasti ada perbedaan. Daripada merepotkan diri sendiri dan keluarga, lebih baik ganti baru yang lebih layak.
Baca juga: 8 Tanda Mobil Sudah Waktunya Untuk Dijual, Jangan Sampai Menyesal