Dalam berkendara di jalan raya, tidak jarang orang-orang akan mengalami insiden kecil. Beberapa orang menyikapi dengan bijak, membicarakan dengan baik-baik untuk mendapatkan ganti rugi. Namun ada juga yang langsung marah-marah, ngamuk, bahkan tampak akan melakukan tindakan fisik kepada orang lain. Nah, orang yang suka ngamuk berlebihan seperti ini, biasanya ini hal-hal yang menjadi penyebabnya.
Biasanya, Ini 4 Alasan Orang Ngamuk Berlebihan Ketika Kendaraannya Tersenggol Orang Lain
1. Beli kendaraan dengan cara memaksakan diri sehingga kendaraan bagaikan harta termahal yang dimilikinya
Meskipun ada asuransi, orang yang beli kendaraan dengan memaksakan diri, biasanya menganggap bahwa kendaraan adalah harta termahal. Sebab untuk mendapatkan, bisa saja harus menabung bertahun-tahun, bahkan ada yang rela kredit bertahun-tahun demi memilikinya. Dan biasanya kendaraan yang dipilih melebihi dari batas kemampuan standar mereka. Maka wajar ketika barang yang dianggap paling berharga, "dilukai" orang lain meskipun tidak secara sengaja. Karena terlanjur kalap, akhirnya tidak berpikir konsekuensi atas perbuatannya. Yang ada dalam pikiran hanya melampiaskan kekesalannya sendiri.
2. Itu merupakan kendaraan kesayangan melebihi sayang kepada diri sendiri
Orang bijak akan dengan tenang meminta pertanggung jawaban. Dengan cara baik-baik adalah yang diutamakan. Sebab sudah berpikir baginya diri sendiri selamat saja sudah untung. Tapi kalau rasa sayang pada kendaraan sudah berlebihan, biasanya berusaha di jaga dengan baik. Kalau sampai ada yang tidak sengaja merusak pun, sakit hatinya melebihi hinaan orang lain pada dirinya sendiri.
3. Kendaraan pinjaman dimana dia merasa kesulitan untuk mengganti kerusakannya sendiri
Apalagi kendaraan pinjaman atau sewa, dimana dia merasa harus mengganti kerusakan yang diciptakan orang lain. Sudah terlanjur berpikir buruk orang lain akan lepas tanggung jawab, akhirnya ngamuk berlebihan untuk menunjukkan rasa tidak mampu dirinya mengganti kerusakan yang ada. Dengan harapan orang lain akan mengganti karena takut terhadap amukannya.
4. Pelampiasan emosi kepada orang yang dianggap lebih lemah karena sebelumnya tertekan oleh orang lain
Takut sama atasan, takut sama pasangan, takut sama orang tua, dan lain sebagainya bukan berarti ketika tersinggung akan menerima begitu saja. Rasa kesal sebelumnya tetap akan dirasakan dan terus menumpuk. Ketika ada orang lain menyerempet kendaraannya, emosi langsung keluar. Tapi lihat lawan juga, kalau dirasa lebih lemah dia akan berani untuk ngamuk. Coba saja kalau orang yang nyenggol Jenderal atau orang yang dia takuti, dijamin mlempem.
Baca juga: Bahaya Terlalu Sering Mematikan Mesin Motor Matik Dengan Menurunkan Standar Samping