Membuka tutup kap mobil tidak hanya dilakukan oleh mekanik bengkel. Kita sebagai pemilik pun sering sekali menutup dan membuka kap mobil untuk melakukan sesuatu. Seperti membersihkan area mesin, cek air radiator, dan lain sebagainya. Termasuk juga untuk pencitraan agar dianggap orang paham tentang mesin.
Padahal bingung juga jika disuruh menyebut nama masing-masing komponen. Dan setelah itu, kita tidak lepas dari menutup kap mobil itu sendiri. Ada yang diletakkan pelan, dibanting, bahkan ada yang menyuruh orang lain. Kira-kira mana yang benar?.
Tutup Kap Mobil Dibanting Atau Ditekan?, Ini Yang Benar
1. Menutup kap mobil dengan ditekan
Menutup kap mobil dengan cara ditekan sebenarnya bisa merusak. cat bahkan beresiko penyok. Terutama jika bahan plat tipis dengan kulitas pengecatan yang tidak maksimal. Sehingga untuk jangka panjang, cara ini tidak begitu baik jika dilakukan terus menerus. Hanya saja, cara ini aman dari benturan keras.
2. Menutup kap mobil dengan dibanting
Menutup dengan cara dibanding lebih disarankan. Hanya saja jarak ujung kap tidak lebih dari 30 cm. Antara 20-30 cm baru kemudian dilepaskan. Jangan lebih dari itu karena sifatnya pasti akan merusak. Jarak yang lebih tinggi menciptakan benturan yang bisa merusak pengait lebih cepat. Dalam proses membanting tidak perlu diberi tekanan jika semua masih dalam keadaan normal.
3. Menutup kap mobil dengan menyuruh orang
Jika menyuruh orang lain untuk menutup kap mobil, pastikan tidak sedang dalam kondisi marah. Sebab bisa saja nanti menutupnya dibanting dengan ancang-ancang berlebihan masih ditambah tekanan. Itu jelas bisa merusak bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek.
Baca juga: 5 Cara Mengukur Ujung Moncong Mobil Dengan Tembok Garasi, Agar Mepet