Orang awam banyak yang berpikir bahwa pedagang mobil itu pasti untung. Pemilik showrrom mobil bekas pasti kaya karena keuntungan yang didapatkan bisa sampai puluhan juta. Meski itu ada benarnya, tapi pedagang mobil bekas tetap bisa terancam bangkrut. Sudah banyak contohnya yang seperti itu. Dan dibawah ini merupakan proses wajar, itu diluar Dunia jual beli. Seperti misalnya judi atau main perempuan.
Dengan Proses Wajar, Biasanya Ini 5 Hal Yang Bikin Pedagang Mobil Bekas Bangkrut
1. Uang modal sebagian besar hasil pinjaman bank
Uang modal hasil pinjaman bank, jika jualan tidak lancar otomatis uang untuk cicilan bulanan tidak bisa ditutup dari keuntungan saja. Bisa saja uang modal juga ikut digunakan. Secara perlahan jika keadaan begitu terus, akan tiba saatnya butuh bayar cicilan sementara uang tidak ada. Solusinya berani jual unit rugi demi mendapatkan uang segera. Jika itu bertahan hingga hitungan bulan bahkan tahun, sedangkan suntikan dana dari arah lain tidak ada, kemungkinan besar akan bangkrut segera.
2. Kerusakan besar pada unit yang sebelumnya tidak terdeteksi
Kasus seperti ini sudah umum terjadi. Ketika unit yang di cek seolah dalam keadaan baik, tapi setelah beberapa saat dipajang dan di tes oleh calon pembeli, kemudian ada masalah besar. Biasanya masalah pada mesin atau transmisi jenis matik yang membutuhkan biaya besar. Otomatis untuk diperbaiki, butuh biaya besar. Kalau dijual begitu saja selain susah juga harganya pasti sangat murah. Jika hal semacam ini sering terjadi, bukan tidak mungkin bisa segera bangkrut.
3. Mobil mengendap hingga bertahun-tahun tidak laku
Ada unit yang cepat laku, sebaliknya ada unit yang susah sekali lakunya. Bukan hanya hitungan bulan, kadang juga ada unit yang bertahun-tahun tidak laku sehingga biaya perawatan terus bertambah, belum lagi harga pasaran yang semakin turun. Dan jangan lupa, pajak tahunan juga perlu untuk dibayar.
4. Keuntungan yang tidak bisa menutup biaya operasional
Kalau unit susah laku, bisa dapat untuk sedikit itu lebih baik. Sehingga jika kebanyakan unit seperti itu, lama-lama biaya operasional tidak sanggup tertutupi oleh keuntungan yang didapat. Seperti gaji karyawan, tukang lap dan cuci mobil, dan sebagainya.
5. Minimnya koneksi untuk mendapatkan unit dari tangan pertama
Ini juga bisa menjadi masalah besar, jika kemampuan mendapatkan unit dari pertama tidak terlalu bagus. Otomatis untuk mendapatkan unit untuk dijual lagi, sudah melalui banyak perantara, sesama pedagang, atau statusnya unit sudah siap jual. Dimana harga beli dan jual memiliki selisih yang tidak terlalu banyak.
Baca juga: Wajib Tahu, 7 Macam Sistem Dan Jumlah Komisi Makelar Mobil