Entah itu untuk urusan pendidikan atau pekerjaan, ada kalanya seseorang tidak menggunakan kendaraan sendiri. Karena selain satu arah, keduanya tinggal di area yang berdekatan, juga sebenarnya untuk penghematan juga. Tapi sebagai pihak yang menumpang, ada etika yang harus diperhatikan.
5 Etika Nebeng Kendaraan Teman Setiap Aktivitas, Jangan Sampai Seperti Benalu
1. Sebaiknya ikut andil dalam membeli BBM dengan banyak cara yang sudah ada
Bisa dengan mengisi secara bergantian, misalnya saat ini dia sendiri kemudian besoknya kita sebagai pihak yang nebeng. Atau saat mengisi kita bisa menyodorkan uang tambahan kepada teman. Sehingga dengan itu keberadaan kita bisa dianggap meringankan juga.
2. Jangan biarkan teman yang punya kendaraan menunggu terlalu lama
Kalau bisa sih usahakan kita yang menunggu teman datang saja. Jadi jangan biarkan ketika teman sudah sampai dirumah, kita masih mandi atau ganti pakaian. Kemudian teman menunggu terlalu lama padahal jika tanpa kita, dia sudah bisa berangkat sejak awal.
3. Juga ganti posisi mengemudi jika memungkinkan
Selama kita bisa, dia memberikan izin, tidak ada salahnya kita bergantian menyetir dengan dia. Sehingga rasa lelah yang dia rasakan, tidak ditanggung sendiri. Akan lebih baik lagi jika ada kesepakatan untuk saling bergantian. Pulang pergi sudah dikendarai oleh dua orang berbeda.
4. Inisiatif membantu biaya service jika mampu
Karena insiden kecil atau karena service rutinan mungkin akan membutuhkan biaya. Jika mampu kita sebaiknya punya inisiatif untuk membantu. Sama seperti masalah bbm, ada perlunya kita membayar biaya service secara penuh sesekali.
5. Dan yang pasti, sadar diri itu bukan kendaraan kita
Tidak sengaja mengotori atau ketika menggunakan fasilitasnya asal-asalan. Kita harus berusaha menjaga kondisi dan hati-hati dalam menggunakan setiap fitur yang ada didalamnya. Terutama ketika kita punya kesempatan untuk mengemudi.
Baca juga: 8 Etika Pinjam Mobil Kepada Orang Lain, Jangan Jadi Tidak Tahu Diri