Sebenarnya saat ditraktir makan atau mentraktir kita tidak serta merta bebas melakukan apa saja seperti ketika kita bayar sendiri-sendiri. Ada etika yang harus kita perhatikan agar keduanya sama-sama merasa nyaman. Baik yang ditraktir atau mentraktir sama-sama merasa senang. Lebih jelasnya berikut etika ketika ditraktir atau mentraktir.
9 Etika Ditraktir Dan Mentraktir Yang Harus Dipahami
1. Saat ditraktir pesan menu standar, jangan seperti perampok
Kalau posisinya kita sedang dibayari, kita perlu menjaga sikap agar tidak terlalu berlebihan dalam memesan makanan. Usahakan tidak memesan makanan yang lebih mahal dari orang yang mentraktir. Minimal setara atau lebih murah.
2. Jangan pesan untuk dibungkus saat ditraktir, kecuali orang yang mentraktir punya sosok tujuan orang yang di rumah
Misalnya buat adik di rumah, meski kita ditawari untuk bungkus sebaiknya tolak dengan baik. Kecuali orang yang mentraktir memang secara spesifik menyebut orang yang di rumah. Dengan bahasa "Titip 1 bungkus buat adikmu ya" atau sejenisnya, itu layak untuk diterima.
3. Saat ditraktir jangan ajak orang lain, kalau terpaksa nyatakan pada orang yang traktir bahwa kamu sedag tidak sendiri
Ketika mendapatkan traktiran jangan tiba-tiba ajak teman. Kalau memang saat itu kamu sedang bersama orang lain, bilang saja "Wah aku lagi sama si A, lain kali saja ya". Kalau yang mentraktir meminta untuk mengajak si A sekalian, itu lain cerita.
4. Saat ditraktir, itu merupakan poin tambahan hutang budi. Nanti suatu saat kamu perlu untuk mentraktir balik
Kalau kita ditraktir, anggap saja itu adalah hutang budi. Jadi kita perlu berusaha untuk traktir dia balik suatu saat nanti. Kalaupun hal itu tidak memungkinkan, kita bisa membalas dengan cara lain. Misalnya membelikan oleh-oleh atau lainnya. Sebab tidak semua orang mau ditraktir, tapi kalau diberi tentu lain cerita.
5. Giliran kamu mentraktir, sebaiknya jangan terlalu merasa tinggi, apalagi merendahkan orang yang ditraktir
Ada perasaan percaya diri ketika kita mentraktir, tapi jangan kebablasan. Misalnya menyarankan menu dengan gaya sombong "coba deh ini, kamu pasti belum pernah kan" dan lain sebagainya. Tetaplah seperti biasanya.
6. Jika kamu mentraktir dan orang lain tampak enggan atau malu-malu ketika memesan makanan, berikan rekomendasi menu standar yang kemungkinan disukai banyak orang
Soalnya ada orang yang memiliki rasa sungkan terlalu tinggi. Sehingga meskipun biasa mentraktir, tapi saat ditraktir menjadi tidak enakan. Akhirnya malu-malu dan merasa sungkan. Sebagai orang yang mentraktir saat itu, kamu perlu menyarankan menu andalan, standar, atau apapun yang kemungkinan cocok bagi lidah siapa saja. Tawarkan menu yang lebih mahal dari pesanan kamu juga tidak masalah.
7. Usahakan untuk memesan makanan lebih dulu saat mentraktir, agar mereka yang sungkan saat ditraktir bisa lebih mudah menentukan menu pilihan
Ada orang yang ingin memesan makanan tapi menjadikan pesanan kamu sebagai orang yang mentraktir sebagai patokan. Untuk itu pesan dulu, jangan terlalu lama memilih. Sehingga mereka bisa menentukan pilihan menu yang tidak melebihi pesanan kamu, minimal setara.
8. Saat mentraktir, kamu tidak perlu menambahkan poin 1 bahwa kamu layak ditraktir suatu saat nanti
Namanya mentraktir, ya sudah anggap saja beramal. Jangan berharap mendapatkan balasan. Sebab jika mereka tidak melakukan, kamu malah akan kecewa.
9. Entah ditraktir atau mentraktir, ucapkan terima kasih dengan cara sesuai keadaan untuk saling menghargai
"Pamit dulu ya, makasih traktirannya" saat ditraktir. Saat mentraktir bisa dengan "Aku pulang dulu, makasih waktunya". Itu sebagai bentuk menghargai. Kecuali pihak yang ditraktir mengucapkan lebih dulu, pihak yang mentraktir tinggal bilang "sama-sama".
Baca juga: 5 Alasan Masuk Akal Ketika Teman Berniat Berkunjung Tapi Malas Menemui