Ketika kalian sedang mengemudi mobil dengan senior yang lebih pengalaman, biasanya mereka akan menyarankan agar tidak mundur terlalu jauh. Katanya itu bisa merusak mobil. Jika mundur kita hanya disarankan untuk menempuh jarak beberapa meter saja, jangan sampai terlalu jauh. Kira-kira kenapa begitu, ini penjelasannya.
3 Alasan Mobil Mundur Dengan Jarak Yang Jauh Itu Tidak Disarankan, Bisa Merusak
1. Mundur terlalu jauh cenderung membuat kita terlalu sering menggunakan teknik setengah kopling pada mobil manual
Untuk membuat mobil tetap melaju dengan lambat, kita harus menggunakan teknik setengah kopling lebih lama. Bahkan kadang harus tekan gas lebih besar dalam posisi setengah kopling. Jika dilepas begitu saja mobil akan mundur terlalu cepat dimana hal itu akan sangat berbahaya. Dampaknya bukan hanya kampas kopling akan lebih mudah habis, tapi pada situasi tertentu bisa gosong. Kenapa dulu para senior mengatakan mesin bisa rusak, mungkin karena mereka malas untuk menjelaskan secara detail.
2. Mundur membutuhkan skill dan ketelitian lebih sehingga untuk jarak yang jauh akan sangat melelahkan dan berbahaya
Untuk siapapun, mundur itu membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Apalagi jarak jauh, jalan berkelok, atau mungkin ditambah tanjakan. Mengarahkan roda belakang itu lebih sulit ketika jalan mundur. Sehingga kondisi ini akan sangat berbahaya jika sampai menabrak atau roda terperosok, apalagi jalan dalam kondisi gelap. Kenapa senior dulu hanya mengatakan tidak boleh, mereka mungkin hanya takut dan tidak bisa tidur nyenyak ketika menjadi penumpang.
3. Untuk speedometer yang masih menggunakan sambungan kabel mekanis bisa kacau, sedangkan speedometer dengan sensor tidak berpengaruh
Ini ada penjelasan yang logis yang pernah penulis terima. Kondisi speedometer akan kacau jika sistemnya masih menggunakan kabel mekanik. Bahkan ada mekanik yang menyatakan bisa membuat speedometer lebih cepat rusak. Masalah benar atau tidak, penulis belum pernah membuktikannya.
Baca juga: 6 Cara Mengukur Ujung Body Belakang Mobil Dengan Tembok