Kita semua tahu sistem pendingin radiator sebenarnya membutuhkan air collant untuk isinya. Collant itu sendiri mengandung zat aditif yang berguna untuk mencegah karat, anti beku, tahan penguapan, dan memiliki titik didik yang lebih tinggi.
Sedangkan air mengandung mineral yang bisa menyebabkan karat pada sistem radiator. Paling parah jika sudah korosi, bisa menyebabkan mesin jebol.
Karena alasan berhemat, orang cenderung lebih memilih menggunakan air biasa yang dicampur air radiator collant. Bisa dikatakan hal itu sia-sia saja.
Karena zat aditif yang terkandung di dalam air radiator collant tidak serta merta menetralkan air biasa. Dibandingkan dengan mencampur air radiator collant dengan air biasa, justru lebih baik menggunakan air biasa secara keseluruhan.
Namun dalam kurun waktu lebih cepat harus sering dikuras, misalnya 2-3 bulan sekali. Dan cara yang digunakan pun tidak asal isi air biasa begitu saja. Ada caranya agar sistem radiator menjadi lebih awet.
Caranya adalah dengan membuka sistem pembuangan pada bagian bawah radiator, kemudian dari atas diisi air mengalir terus menerus. Air yang keluar dengan air yang masuk harus seimbang.
Dalam prosesnya mesin harus dalam keadaan menyala. Tujuannya agar air bersirkulasi dengan baik untuk membersihkan saluran yang melewati mesin juga. Lakukan hal itu sekitar 15 menit.
Jika sudah, tutup bagian bawah dan kemudian isi radiator seperti biasanya. Tapi tentu saja hal itu cukup merepotkan sehingga akan lebih baik menggunakan collant yang harganya cuma ratusan ribu saja.
Baca juga: Tanpa Membuka, Ini 6 Tanda Air Radiator Mobil Menipis Bahkan Habis