Pada siang hari yang terik, di jalan tanjakan Gombel Kota Semarang lalulintas tampak padat. Berbagai kendaraan termasuk mobil terpaksa jalan merambat karena terjadi kemacetan yang lumayan panjang.
Salah satu mobil yang terjebak kemacetan, ada 3 orang teman yang sedang melakukan perjalanan. Seorang pria, Andre (32) yang saat itu posisinya sebagai driver, bermaksud unjuk skill di depan temannya yang dianggap belum begitu mahir dalam menyetir.
Sambil mengatakan, "Bro, koe iso ora mobil mandek nek tanjakan ngene kui tanpa ngidak rem? (Bro, kamu bisa tidak mobil berhenti di tanjakan begini tanpa injak rem?)". Kemudian temannya pun menyahut bahwa dia juga bisa melakukan hal itu meskipun belum lama bisa menyetir mobil. Teman yang satunya lagi cuma diam mendengarkan.
Teknik setengah kopling itu pun terus dilakukan sambil maju perlahan karena kemacetan. Hingga akhirnya, muncul bau gosong dan mobil mulai kehilangan tenaga. Karena panik, akhirnya mobil terpaksa di pinggirkan.
Setelah di cek, kampas kopling terbakar karena dampak dari teknik setengah kopling tersebut.
Kenapa bisa sampai seperti itu?.
Dalam teknik setengah kopling, maka kampas kopling mobil manual akan mengalami selip terlalu lama. Gesekan antara bahan kampas dengan besi yang terlalu lama, akan menciptakan panas yang berlebih.
Akhirnya kampas gosong dan tidak lagi bisa berfungsi dengan baik. Dalam posisi itu meski pedal kopling dilepas, rasanya akan seperti sedang melakukan teknik setengah kopling.
Lalu apa yang harus dilakukan?.
Di jalan menanjak dalam kondisi macet, sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan teknik setengah kopling. Lebih baik menggunakan bantuan rem tangan untuk menahan mobil agar tidak mundur. pelajari tekniknya agar tidak mengalami hal yang sama.
Baca juga: 4 Tanda Kampas Kopling Mobil Manual Terbakar, Biasanya Pas Macet Banyak Tanjakan