Banyak isu yang mengatakan bahwa konsumsi bbm pertalite saat ini menjadi lebih boros. Ada yang menyatakan bahwa pertalite mengalami penurunan kualitas sehingga membuat konsumsi kendaraan menjadi lebih boros. Benarkah demikian?, ini cara memastikannya.
Pertalite Lebih Boros Setelah Harga Naik?, Ini Cara Memastikannya
Cara untuk memastikannya adalah dengan membeli dengan jumlah liter yang sama seperti ketika harga pertalite belum naik. Sebab kebiasaan membeli dengan jumlah rupiah sudah menjadi budaya sejak lama.
Misalnya saja saat harganya Rp 7.650 kita membeli dengan nominal Rp 20.000 maka hasilnya sekitar 2,6 liter. Dan itu hanya cukup untuk 3 hari jika digunakan pulang pergi ke suatu tujuan saja.
Maka setelah itu beli dengan harga saat ini, misalnya Rp 10.000 yang membutuhkan Rp 26.000. Dengan rute yang sama apakah cukup untuk 3 hari.
Jika hasil akhir petunjuk jarum bbm sama, artinya tidak lebih boros. Dan pastikan kondisi lalulintas juga sama kondisinya dengan sebelumnya ketika pertalite harganya belum naik.
Atau bisa juga dengan mengisi sesuai dengan jumlah liter kemudian digunakan untuk menempuh perjalanan dengan jarak tertentu. Misalnya saja perjalanan 50 kilometer, metode pembelian sama seperti yang sudah dijelaskan.
(Nominal uang yang dibeli sebelumnya) : (Harga pertalite lama) = (Hasil). Contoh 20.000 : 7.650 = 2,61437908497.
Untuk pembelian harga saat ini (Hasil sebelumnya) x (Harga saat ini) = (Nominal beli saat ini). Contoh dibulatkan 2,6 x 10.000 = 26.000.
Dan setelah menempuh perjalanan, pastikan hasil akhirnya petunjuk jarum bbm berada di posisi yang sama. Jika posisinya sama, artinya tidak lebih boros. Jika jarum posisinya lebih rendah, artinya memang lebih boros.
Baca juga: 5 Penyebab Antrian Pertalite Justru Lebih Panjang Setelah Harganya Naik