Banyak sekali pangakuan yang menyatakan bahwa konsumsi pertalite untuk kendaraan kini menjadi lebih boros. Misalnya saja isi full tank biasanya cukup untuk satu minggu, dengan rute yang sama ternyata tidak sampai satu minggu. Kira-kira jika benar demikian, apa penyebabnya?. Inilah alasan yang mungkin saja menjadi penyebabnya. Namun jika tidak ada pengujian oleh pihak Pertamina, laboratorium, dan pihak yang memiliki kuasa, semua itu cuma dugaan saja.
Pertalite Terasa Lebih Boros Setelah Harga Naik, Mungkin Ini 6 Penyebabnya
1. Antrian yang panjang menyebabkan konsumsi bbm saat mengantri menjadi lebih banyak
Kita sendiri tahu antrian panjang di SPBU begitu panjang untuk pengisian pertalite. Stop And Go pada kendaraan jelas memberi pengaruh besar terhadap konsumsi bbm. Semakin besar kapasitas mesin yang digunakan, maka akan semakin banyak pula konsumsi yang di gunakan. Bahkan saat antri saja bisa digunakan untuk perjalanan beberapa KM dengan kecepatan konstan. Padahal kondisi stop and go yang terlalu sering, itu jelas perilaku yang bikin boros bbm.
2. Mindset kita sendiri yang sudah terlanjur menganggap harga mahal
Apalagi jika kita mengisi tidak dengan hitungan liter, tapi hitungan rupiah. Meskipun kita sudah menambahkan nominal untuk pengisian, jelas saja jumlah liter yang didapat pasti lebih sedikit. Otomatis ketika berkendara, kita merasa jauh lebih boros.
3. Perubahan kondisi lalu lintas yang tidak begitu disadari
Ada juga karena perubahan kondisi lalu lintas. Dengan jarak yang sama ketika kondisi lalu lintas padat, tentu konsumsi bbm terpengaruh. Ditambah dengan poin pertama yaitu antri terlalu lama dan panjang di SPBU saat pengisian.
4. Kecurangan dari pihak SPBU, yang bisa saja dilakukan oleh oknum tertentu
Sudah banyak kecurigaan kecurangan sejak dulu, dan tidak menutup kemungkinan saat ini juga ada oknum yang melakukan itu. Tapi sekali lagi, hal ini belum tentu benar adanya.
5. Kualitas yang menurun
Berat jenis yang lebih rendah dari sebelumnya menyebabkan konsumen mendapatkan pertalite dengan bobot yang lebih ringan.
6. Ron yang "diturunkan"
Dugaan lain karena RON yang "diturunkan" sehingga menyebabkan pembakaran dini pada mesin. Dampaknya pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan konsumsi bbm menjadi lebih boros.
Tapi itu hanya sekedar dugaan saja, karena dari pihak Pertamina sendiri menyatakan bahwa tidak ada perubahan spesifikasi terhadap pertalite yang dipasarkan.
Untuk itu selama kita tidak bisa membuktikan kebenaran dari penyebabnya, kita tidak boleh meyakini hal itu sebagai suatu kebenaran. Tetap berpikir positif dan semoga kedepannya kita lebih dipermudah dalam segala urusan.
Baca juga: 4 Cara Mengetahui Pom Bensin Yang Melakukan Kecurangan Mengurangi Takaran