Untuk kaum mendang mending seperti kita, tentunya jika ada orang yang beli motor mahal, apalagi harganya setara mobil, akan sangat menyayangkan. Kita kaum mendang-mending berpikir kalau lebih baik uangnya digunakan untuk beli mobil saja.
Daripada beli motor yang membuat pemiliknya tetap kehujanan, kepanasan, dan tentu saja hanya muat 2 orang sesuai aturan yang berlaku. Tapi mereka punya alasan tersendiri melakukan itu. Dan berdasarkan obrolan santai serta pengamatan, inilah alasan mereka membeli motor mahal meski uangnya cukup untuk beli mobil.
7 Alasan Orang Lebih Pilih Beli Motor Mahal Padahal Uangnya Cukup Untuk Beli Mobil
1. Karena untuk menunjang aktivitas, di rumah sudah ada mobil sejak sebelumnya
Bisa dikatakan motor mahal yang dibeli, merupakan kenaikan tingkat setelah kepemilikan mobil. Jadi sudah sejak sebelumnya bahkan sejak lama, mobil itu sudah dimiliki. Keinginan membeli motor mahal muncul, apalagi jika uangnya ada. Jadi untuk apa beli mobil lagi, jika mobil lama sudah ada. Lagian kendaraan yang ingin dibeli adalah motor performa tinggi, yang tidak akan tergantikan oleh mobil jenis apapun.
2. Karena tidak bisa nyetir mobil
Penulis punya kenalan yang memang tidak bisa nyetir mobil, tidak ingin belajar nyetir, dan uang yang dia miliki cenderung digunakan untuk upgrade motor. Karena memang uangnya ada, membeli motor dengan harga yang mahal setara harga mobil. Jadi dengan begitu sudah jelas, untuk apa beli mobil jika tidak bisa menggunakan. Lagian tidak semua orang punya keinginan untuk memilikinya. Apalagi rumah yang ditempati, tidak memungkinkan untuk dilewati apalagi digunakan untuk parkir mobil.
3. Lebih bergengsi dengan motor untuk kalangan sepergaulannya
Untuk kalangan menengah keatas, punya motor harga 250 juta itu lebih bergengsi daripada mobil seharga 250 juta. Selain itu pemilik motor 250 juta juga bisa masuk dalam pergaulan kalangan diatasnya lagi. Misalnya masuk komunitas motor tertentu, untuk mendapatkan kenalanan kalangan atas. Dengan begitu peluang bisnis atau pekerjaan lebih berpeluang besar untuk didapat.
4. Karena memang tidak terpikir untuk beli mobil, merasa tidak perlu
Sekali lagi, tidak semua orang terpikir untuk beli mobil. Jadi mobil bukan merupakan sebuah produk yang sesuai dengan dirinya. Pangsa pasar mobil bukan untuk orang-orang yang seperti dirinya. Karena banyak faktor yang biasanya dari lokasi tempat tinggal, fungsi, bahkan memang dari cara pandangnya, benar-benar merasa tidak punya keinginan untuk membelinya.
5. Dalam perkembangan dirinya terkait otomotif, Dunianya berada dalam pergaulan pengguna motor
Penulis punya kenalan juga, yang dalam menggunakan uang miliknya hanya untuk upgrade motor terus menerus. Beli motor dan seiring berjalannya waktu motornya terus mengalami peningkatan. Jadi alurnya, motor lama dijual untuk dibelikan motor baru ditambah dengan tabungan yang dimiliki. Seperti itu terus hingga motor terakhir yang dimiliki, jika dijual bisa untuk beli mobil. Orang macam ini, biasanya tergabung dalam komunitas motor sehingga ketertarikan cenderung kepada motor yang memiliki spesifikasi lebih tinggi.
6. Pecinta motor sejati, sehingga mobil hanya dianggap sebagai alat transportasi
Beli mobil dianggap hanya sebagai alat transportasi saja yang muat orang banyak. Tapi urusan hobi, tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya motor. Apalagi ada skill untuk melakukan berbagai atraksi dengan motor, tentunya motor akan selalu jadi kendaraan utama.
7. Jalan ninja untuk mendapatkan cuan
Memiliki motor dengan merk tertentu, kemudian gabung dengan beberapa komunitas. Kebetulan orang macam ini, punya koneksi, bengkel, atau bahkan menjalani bisnis sparepart motor yang dimiliki. Sehingga dari kepemilikan tersebut, bisa masuk komunitas untuk membuat usahanya semakin lancar.
Baca juga: 7 Alasan Orang Punya Mobil Tapi Tidak Pernah Dipakai, Setiap Hari Bawa Motor Untuk Aktivitas