Beli mobil bekas apalagi mobil lama, tentunya akan mulai ada kerusakan demi kerusakan karena masa usia pakai sparepart yang sudah habis. Sehingga perlu perbaikan untuk membuat mobil dalam kondisi prima. Tidak selalu harus ke bengkel, jika kita mau belajar dan memahami pasti bisa memperbaiki sendiri. Karena suka memperbaiki sendiri, kalian yang tentunya punya pengalaman seperti yang disebutkan dibawah ini.
Buat Kalian Yang Beli Mobil Bekas Dan Belajar Memperbaiki Sendiri, Pasti Punya 10 Pengalaman Ini
1. Menemukan trik untuk menggunakan benda sekitar karena keterbatasan alat
Karena keterbatasan alat, kita akan putar otak untuk menjadi lebih kreatif. Salah satunya dengan memanfaatkan benda sekitar rumah, untuk membantu proses perbaikan. Bahkan alat bantu itu bisa diambil dari apa saja, termasuk peralatan dapur bisa digunakan.
2. Kerusakan sedang yang diperbaiki malah menjadi semakin parah
Ada kerusakan sedang, yang sebenarnya tidak terlalu fatal jika dibiarkan. Karena minat ingin bisa memperbaiki sendiri, kita coba-coba dengan kerusakan tersebut. Bukan menjadi lebih baik, ada kalanya justru menjadi semakin rusak.
3. Ragu dengan diagnosa sendiri, hingga komponen yang tidak rusak ikut diperbaiki
Misalnya saja ini, kabel busi bocor tapi karena ragu dengan diagnosa akhirnya ganti sekalian busi dan lainnya. Tapi ya bukan masalah jika akhirnya masalah berhasil dibereskan. Hanya saja kita harus keluar uang lebih banyak.
4. Pikiran sudah buntu hingga akhirnya menyerah
Pernah memperbaiki bagian yang rumit, dan memang kita belum begitu paham dengan sistem kerjanya. Hingga akhirnya setelah beberapa kali mencoba, tetap saja gagal. Akhirnya menyerah dan terpaksa mobil dibawa ke bengkel.
5. Tidak paham cara memperbaiki, setelah ke bengkel ternyata mudah sekali
Ada juga kerusakan yang kita belum tahu cara memperbaikinya. Belum ada gambaran sama sekali, kemudian setelah sampai di bengkel, ternyata cuma seperti itu. Tahu gitu kita sendiri mudah dan bisa memperbaikinya.
6. Untuk kerusakan yang sebenarnya bisa selesai beberapa menit, kita butuh hingga sehari penuh bahkan lebih
Sangat wajar jika kita memperbaiki sendiri, kemudian butuh waktu lebih lama. Karena kita belum tahu cara paling efisien untuk melakukannya. Bahkan belum sampai tahap perbaikan, saat bongkar pun lebih lama. Apalagi keterbatasan alat yang menjadi kendala.
7. Menggunakan teknik yang sangat menyiksa, karena belum tahu teknik yang lebih mudah
Tangan terjepit, menahan beban berat, bahkan otak atik pada bagian yang sulit dijangkau. Itu bisa kita alami ketika tidak tahu teknik yang lebih mudah. Misalnya melepas komponen yang menghalangi lebih dulu agar mudah dalam pengerjaan.
8. Kerusakan berhasil diperbaiki, setelah dicoba memang berhasil. Tapi setelah beberapa hari kumat lagi
Rasanya pasti senang ketika kerusakan berhasil diperbaiki, dicoba berkali-kali tetap saja enak dan sepertinya sudah beres. Tapi beberapa hari dipakai, kerusakan itu ternyata kembali lagi. Artinya cara memperbaiki kita belum benar sepenuhnya.
9. Setelah dari bengkel dan diperbaiki, diotak atik lagi yang malah menjadi rusak kembali
Dari bengkel sudah jadi, hanya saja terasa belum sempurna. Sampai rumah niatnya otak atik lagi karena siapa tahu jadi sempurna. Apalagi pas diperbaiki di bengkel kelihatannya mudah. Namun setelah diotak atik ternyata malah rusak kembali.
10. Kalau ke bengkel lebih suka alternatif agar bisa leluasa memperhatikan untuk mempelajari
Ke bengkel resmi tidak dapat ilmu, makanya lebih suka ke bengkel alternatif karena bisa sekalian belajar. Bahkan tidak jarang, menjadikan bengkel sebagai teman dan berusaha membina hubungan baik agar bisa berkomunikasi dengan lancar.
Baca juga: 4 Alasan Pemilik Mobil Lebih Suka Bengkel Yang Dikerjakan Owner Langsung Daripada Karyawan