Timing belt digunakan untuk mengatur kapan waktu bukaan katup-katup pada sebuah mobil. Timing belt adalah komponen terpenting pada mesin mobil yang berfungsi menghubungkan antara komponen crank shaft (poros engkol) dengan cam shaft (poros nok).
Ketika timing belt putus karena faktor usia dan penyebab lainnya, maka benturan antara katup dengan piston mesin bisa terjadi. Akibatnya mobil bisa dipastikan mogok dan butuh turun mesin.
Apalagi jika semua klep mengalami benturan dan akhirnya bengkok, tentu saja banyak uang yang harus dikeluarkan, sebab mesin mobil bisa dipastikan turun setengah untuk melakukan pergantian komponen yang rusak.
Kerusakan parah semacam itu biasanya terjadi jika mobil mogok, tanpa mengetahui penyebab pastinya. Berpikir hanya masalah pengapian atau masalah bahan bakar, kemudian asal starter ulang. Ketika gagal hidup kemudian didorong, maka kerusakan akan semakin parah.
Padahal ciri khusus timing belt putus itu bisa kita ketahui. Yaitu ketika mobil sedang berjalan dengan posisi gigi masuk, saat timing belt putus maka mobil terasa seperti menggelinding. Seolah menjadi netral sendiri meskipun posisi gigi sedang masuk.
Sehingga jika mengalami hal ini, segera berhenti dan menepi. Netralkan tuas transmisi kemudian panggil mobil derek atau towing. Hubungi bengkel terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: 4 Hal Yang Harus Diganti Setelah Beli Mobil Bekas, Biar Aman Dan Tenang