Fungsi turbocharger pada mobil bensin adalah meningkatkan tenaga sekaligus membuat konsumsi bbm menjadi lebih efisien. Dengan memanfaatkan gas buang, dimana pemanfaatan ini bertujuan agar menambah tekanan dan kepadatan udara yang ada di ruang bakar. Kita tidak akan membahas secara teknik cara kerja dari turbocharger pada mesin bensin, tapi fokus kepada hal yang harus dihindari ketika menggunakan mobil jenis ini.
3 Hal Yang Harus Dihindari Ketika Menggunakan Mobil Bensin Dengan Turbocharger
1. Menyalakan fitur turbo secara manual
Pada beberapa mobil bensin, fitur turbo bisa dinyalakan kapan saja dengan menekan tombol yang tersedia sehingga tidak perlu menunggu menyala otomatis pada rpm atau kecepatan tertentu. Hal ini tidak disarankan karena meskipun gas buang sudah cukup untuk membuat turbin berputar, bisa membuat usia turbo menjadi lebih pendek. Selain itu, menyalakan fitur turbo terus menerus juga tidak efektif untuk kecepatan rendah. Sehingga meskipun ada pengaturan untuk membuat turbo terus bekerja, lebih baik biarkan turbo menyala otomatis pada rpm atau kecepatan tertentu. Penulis pernah melakukannya, namun berhenti melakukan setelah mendapatkan peringatan oleh ahli sekaligus pemiliknya.
2. Menggunakan bahan bakar dengan RON dibawah 92
Usia pakai mobil bensin dengan turbo juga bisa berkurang jika terbiasa menggunakan bbm dengan RON dibawah 92. Sebab Mobil bensin dengan turbo disarankan untuk menggunakan bahan bakar minimal RON 92. Sehingga pembakaran akan lebih sempurna dan lebih irit dalam hal konsumsi bbm. Menggunakan turbocharger untuk mobil bensin bawaan, umumnya memiliki kapasitas mesin yang kecil. Sehingga sungguh keterlaluan jika kita membeli bbm dengan RON dibawah 92 hanya karena masalah harga. Apalagi jika itu mobil pinjaman, sungguh terlalu.
3. Memacu mobil dengan kecepatan tinggi terus menerus
Banyak pengguna mobil bensin turbo yang salah kaprah karena menganggap keberadaan turbo menunjukkan mobil dapat dipacu dalam kecepatan tinggi terus menerus. Padahal hal ini bukan hanya dapat memperpendek usia dari komponen turbo itu sendiri, tapi juga berpengaruh buruk pada mesin untuk jangka panjang. Maka disarankan, kehadiran turbo hanya untuk fitur pendukung. Jika ingin kebut-kebutan terus menerus sebaiknya pilih mobil dengan kapasitas mesin besar tanpa turbocharger. Kecuali, kalau sudah siap dengan biaya akhir nantinya.
Jadi sebaiknya hindari hal-hal diatas ketika menggunakan mobil bensin dengan turbocharger, apalagi jika mobil pinjam dari teman. Jangan sampai kita yang menikmati, sedangkan teman yang merasakan dampak kerugiannya.
Baca juga: Berniat Meminang BMW E90, Pastikan Dulu 4 Bagian Ini Benar-benar Bagus Agar Tidak Menyesal