Pasar mobil di kota tertentu menjadi surga bagi orang yang mencari mobil bekas. Sebab disitu banyak segala macam jenis mobil yang kita inginkan.
Pasar mobil merupakan kumpulan pedagang mobil bekas yang masing-masing memiliki lapak untuk memajang unitnya. Orang dari berbagai kota, datang untuk mencari mobil bekas. Jika kita mencari mobil di pasar mobil, sebaiknya hindari hal ini agar tidak terjebak.
5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Cari Mobil Bekas Di Pasar/Bursa Mobil, Agar Tidak Terjebak
1. Ngobrol dengan lebih banyak orang yang bukan sesama pengunjung, bisa menciptakan makelar berlapis-lapis
Ngobrol dengan banyak orang yang bukan sesama pengunjung, justru bisa menciptakan makelar berlapis-lapis. Sebab biasanya makelar yang tahu bahwa kita mencari mobil bekas, akan berusaha bersikap seramah mungkin, kemudian berusaha mengarahkan untuk membeli mobil yang ditunjuknya.
Apakah berhenti disitu saja jika tidak berhasil?, tentu saja tidak. Makelar akan berusaha lebih sering mengikuti. Semakin banyak kita mengobrol dengan orang lebih dari satu, mereka bisa terus mengikuti dengan alih-alih membantu.
Bahkan orang lain yang ikut bergabung ke dalam obrolan pun bisa jadi terlibat dalam transaksi kita nantinya. Pedagang mobil sudah paham situasi ini, sehingga ketika ada makelar yang mengikuti dan sesekali memberi saran saat transaksi, pedagang sudah mark up harga untuk komisi makelar tersebut.
2. Mengatakan nama dan daerah asal, bisa menciptakan makelar sistem titip
Ada juga makelar dengan sistem titip hanya modal nama dan asal daerah kita. Alur ceritanya seperti ini, makelar yang sudah mendapatkan nama dan kota asal kita menghubungi pedagang yang sedang transaksi dengan kita, melalui pesan singkat atau panggilan suara. "Itu Andre dari jalan baru yang pakai kaos bola, itu pembeliku. Titip 2 juta saja ya".
Otomatis pedagang harus menyisihkan 2 juta kepada makelar tersebut, hanya karena kita sempat menyebutkan nama dan daerah asal kepada orang yang tidak dikenal saat di pasar mobil.
3. Pura-pura tertarik dengan unit yang sebenarnya bukan tujuan kita hanya karena rasa sungkan
Ketika kita sudah tidak cocok dengan unit yang kita cari milik satu pedagang, lebih baik langsung pergi. Tidak perlu merasa sungkan karena memang terus terang saja tidak cocok. Biasanya pedagang akan menawarkan mobil jenis lain. Kalau tertarik silahkan cek unit, tapi kalau tidak tertarik jangan pura-pura ingin mencari tahu hanya untuk menghargai.
Karena setelah itu kita bisa terpengaruh oleh rayuan pedagang. Bisa saja akhirnya malah ganti tujuan yang tidak sesuai kebutuhan awal. Kalau memang tidak cocok, lebih baik jujur saja.
4. Jangan memberikan tanda jadi terlalu banyak sebelum benar-benar yakin dengan mobil yang dibeli
Sudah jadi aturan dalam dunia jual beli, tanda jadi itu bisa hilang jika kita menggagalkan transaksi setelah deal. Makanya yakinkan dulu pada diri sendiri. Jika memang masih ragu tapi takut mobil dibeli orang lain, berikan tanda jadi sedikit saja, misalnya 500 ribu. Jadi kalau ada kejadian yang tidak diinginkan seperti tiba-tiba dapat mobil lebih murah berjuta-juta di tempat lain, tidak menyesal. Bayangkan tanda jadi 5 juta, kemudian dapat mobil lain yang lebih bagus selisih 3 juta, kan sayang 5 jutanya.
5. Hindari menjelaskan secara detail mobil yang kita cari, kepada pedagang yang tidak punya unitnya
Kalau ada yang tanya, bilang saja mau lihat-lihat dulu. Apalagi kalau di lapak tertentu tidak ada mobil yang kita cari. Jangan menjelaskan secara spesifik kepada pedagang tentang mobil yang kita cari, jika disitu tidak ada.
Sebab pedagang ketika mendapatkan informasi tersebut, tahu betul di lapak lain ada unit yang kita cari. Dampaknya, pedagang akan berubah peran menjadi makelar. Makelar yang cenderung mengambil alih transaksi dimana harga mobil bisa lebih tinggi dari tempat asal. Mending keliling dulu untuk memastikan apakah unit yang kita cari ada atau tidak.
Baca juga: Wajib Tahu, 7 Macam Sistem Dan Jumlah Komisi Makelar Mobil