Untuk membayar pajak kendaraan 5 tahunan, kita diwajibkan untuk datang ke Samsat induk dimana kendaraan tersebut terdaftar. Jika kendaraan berada di luar kota yang jauh bisa menggunakan cek fisik bantuan.
Namun tetap saja harus melibatkan orang lain untuk pembayarannya di kota asal. Selain itu, prosesnya yang menurut kebanyakan orang terlalu ribet, membuat sebagian orang malas untuk melakukan pembayaran pajak 5 tahunan.
Penulis sendiri baru saja kemarin, melakukan pembayaran pajak 5 tahunan di Samsat. Dari pagi hingga sore, prosesnya baru selesai. Dengan proses seperti itu, penulis yang awam ini justru memiliki angan-angan sendiri, tentang sistem pembayaran yang lebih ringkas. Dan berikut caranya berdasarkan angan-angan penulis sebagai awam.
Jika Sistem Pembayaran Pajak Kendaraan 5 Tahunan Samsat Seperti Ini, Mungkin Lebih Banyak Yang Taat Pajak
1. Memiliki database pusat yang bagus dan terjamin keamanannya untuk bisa diakses serta terhubung dengan data kendaraan seluruh Indonesia, sehingga tidak perlu adanya proses mutasi secara fisik. Ketika ada kendaraan yang ingin pindah nama atau daerah, tinggal menunjukkan syarat yang dibutuhkan dan di dalam database tinggal merubah data saja.
2. Cek fisik bisa dilakukan dimana saja sehingga tidak ada istilah cek fisik bantuan. Ketika kita akan perpanjang kendaraan 5 tahunan bisa dilakukan dimana saja kita berada. Sepertinya itu bisa dilakukan karena tinggal input data, dan perubahan data akan langsung masuk ke masing-masing samsat kendaraan asal.
3. Persyaratan cukup dengan STNK dan BPKB saja, tidak perlu foto copy karena semua sudah serba digital. Sehingga orang hanya perlu melakukan cek fisik, kemudian hasil di berikan kepada petugas dengan cukup mengatakan perpanjangan 5 tahunan. Selanjutnya petugas melakukan pengesahan cek fisik, pendaftaran, dan pemilik kendaraan tinggal menunggu panggilan untuk membayar. Untuk keperluan berkas, bisa dengan scan data asli untuk diupload di web yang sudah terhubung dengan database pusat.
4. Pembayaran dilakukan secara keseluruhan sekali antri dan pemilik tinggal menunggu panggilan untuk langsung menerima STNK, BPKB, TNKB, dan KTP dalam satu loket saja.
6. Kalau bisa setelah cek fisik, penyerahan berkas, dan kemudian melakukan pembayaran pemilik kendaraan boleh langsung pulang dengan mendapatkan surat jalan dan ktp asli. Untuk STNK, BPKB, dan Plat bisa dikirim melalui kantor pos ke alamat yang diinginkan.
Jadi pemilik kendaraan tidak perlu antri terlalu lama untuk melanjutkan aktivitas. Meskipun ada biaya pengiriman, setidaknya pemilik kendaraan lebih punya waktu produktif untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan Negara. Jika penerima tidak ditemukan saat pengiriman, data kembali ke kantor pos. Untuk pengambilan data di kantor pos, harus dengan ktp asli atau surat kuasa untuk menghindari penyalahgunaan.
Memang akan membutuhkan orang lebih banyak untuk mewujudkan hal itu. Tapi setidaknya pembayaran lebih cepat, lebih banyak, dan tentu saja bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.
Tapi itu pemikiran penulis sebagai orang awam. Masalah tepat atau malah merepotkan, cuma ahli yang tahu. Bagaimana pendapat kalian?.
Baca juga: Beratnya Tukang Cek Fisik Di Samsat, Ini 6 Hal Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Membantunya