Gorengan adalah makanan favorit kebanyakan masyarakat Indonesia. Cocok untuk dijadikan lauk saat makan, atau dimakan langsung begitu saja. Tentu saja untuk makan gorengan, lalapan paling cocok adalah cabai hijau. Atau beberapa pedagang menyediakan saus tomat untuk pelengkap. Tapi dibalik kenikmatan gorengan yang hangat dan baru diangkat dari penggorengan, ada 'penderitaan' penjualnya yang sebenarnya kita tahu. Dan berikut daftar lengkapnya.
6 'Penderitaan' Tukang Gorengan, Salah Satunya Pembeli Makan 5 Ngakunya 3
1. Pembeli yang makan 5 tapi ngakunya cuma 3
Pembeli yang makan di tempat biasanya rawan melakukan hal ini. Misalnya makan habis gorengan 5 tapi ngaku cuma 3. Misal harga gorengan 1000 rupiah, tentu saja bayar cuma 3 ribu padahal seharusnya bayar 5 ribu. Orang macam ini pasti banyak, dan jujur penulis adalah salah satunya ketika masih jaman sekolah dulu. Kalau sekarang sih sudah tobat.
2. Gorengan lama disingkirkan dan lebih memilih yang baru
Pedagang gorengan umumnya lebih memilih melayani daripada membiarkan pembeli ambil sendiri. Tapi ada kalanya pembeli lebih memilih ambil sendiri. Yang tentu saja gorengan lama diabaikan, dan cenderung memilih yang baru. Gorengan yang lepek dan sudah layu pun akan semakin lemes jika semua pembeli seperti itu.
3. Bahkan di wadah sudah ada, pembeli malah nunggu yang masih di goreng
Di wadah, etalase, atau pajangan untuk jualan gorengan sudah tersedia lengkap. Tapi ada pembeli yang memilih menunggu gorengan yang masih dalam proses. Alasannya karena memilih yang masih hangat. Dampaknya gorengan di etalase akan semakin lemes jika semua pembeli seperti itu.
4. Sudah dikasih harga pas, pembeli masih minta bonus
Pembeli yang sudah akrab, meski cuma 1 pasti ada yang minta bonus. Alasan karena sudah beli banyak, padahal itu mengurangi omset pedagang gorengan. Kalau sepi pembeli sih tidak masalah, tapi kalau sampai ramai dan kurang-kurang kan sayang juga.
5. Ketika ada pembeli, yang menyentuh semua gorengan pakai tangan, padahal banyak pembeli lain yang lihat
Ada atau tidak ada penjapit, ada saja pembeli yang membolak balik gorengan pakai tangan dengan niat mencari yang hangat atau memilih ukuran lebih besar. Padahal pembeli yang lain melihat itu, dan tentu saja jadi kehilangan selera. Apalagi tangan yang digunakan untuk bolak balik gorengan termasuk kotor.
6. Orang sok akrab tidak beli, tapi asal ambil makan lalu berlalu pergi
Sekedar kenal, tapi suka main ke tempat jualan. Ngobrol banyak ngalor ngidul dengan sesekali ambil gorengan. Tapi setelah bosan main, asal pergi saja tanpa membayar.
Baca juga: 5 Motivasi Tukang Ngopi Di Warung Yang Hanya Habis Segelas Sampai Semalam Suntuk