Awal sebelum mengambil unit kendaraan secara kredit, terkesan ringan dan yakin bisa menyelesaikan dengan lancar. Karena dengan melihat kondisi saat ini, sepertinya tidak ada kendala berarti. Tapi baru setengah jalan, kenyataan berbeda. Cicilan bulanan tidak bisa terbayar dengan lancar, hingga akhirnya kendaraan harus ditarik oleh pihak Leasing. Dan umumnya, ini dia penyebab hal itu terjadi.
Meski Awalnya Merasa Mampu, Ini 7 Penyebab Orang Mengalami Kredit Macet Saat Beli Kendaraan
Debt Collector
1. Salah dalam mengukur kemampuan cicil kendaraan, biasanya lebih dari 50% gaji sebulan
Banyak orang yang salah perhitungan, dengan menjadikan sebagian besar gajinya untuk cicil kendaraan. Apalagi jika gaji masih dibawah UMR, nekad mengajukan cicilan bulan yang terlalu besar, dengan harapan bisa selesai lebih cepat dengan bunga yang lebih ringan. Tapi untuk mengatur keuangan sisah bayar cicilan, kempas kempis. Awalnya terasa lancar saja, karena masih ada sisa uang didalam tabungan. Tapi semakin lama semakin terkikis dan ketika sudah mendekati pertengahan, rasanya semakin sulit bahkan karena kondisi tertentu menjadi kesulitan untuk bayar cicilan bulanan.
2. Sejak awal niatnya untuk usaha tapi tidak ada sumber lain yang mumpuni untuk bayar cicilan
Awalnya untuk menunjang usaha yang baru saja dimulai. Dan sebelum usaha itu berdiri, tidak ada sumber lain yang mumpuni. Akhirnya ketika usaha baru merintis, bukan hanya laba yang digunakan untuk bayar cicilan kendaraan. Modal juga ikut terpakai untuk tambah-tambah bayar cicilan. Dampaknya usaha bukannya maju, malah semakin hancur. Jangankan untuk bayar cicilan, uang modal untuk biaya kebutuhan saja bisa hancur perlahan.
3. Kebetulan dalam beberapa bulan terpaksa mengeluarkan dana darurat diluar anggaran
Semua sudah dihitung, cicilan kendaraan dengan kebutuhan sehari-hari masih sisa sedikit untuk ditabung. Tapi tanpa di duga, harus mengeluarkan uang lebih banyak karena kondisi darurat. Uang tabungan terpakai, bahkan kadang harus pinjam dulu orang lain untuk menutupi. Dan yang pasti uang untuk bayar cicilan terpaksa dipakai juga. Dampaknya, cari pinjaman lagi untuk bayar cicilan kendaraan. Sekali saja kacau karena ada biaya darurat, secara berkelanjutan akan terus mengalami kesulitan.
4. Dipecat dari kerjaan
Ini yang paling sering dialami oleh orang-orang. Merasa percaya diri dengan pekerjaan yang dijalani, akhirnya berani ambil kredit kendaraan. Tapi belum sempat lunas, sudah di pecat dari pekerjaan yang membuatnya tidak punya pemasukkan untuk bayar cicilan kendaraan.
5. Sistem perkiraan kemampuan untuk bayar cicilan, berdasarkan kondisi saat sedang berada di puncak
Dalam dunia usaha, sedang naik daun. Mengalami peningkatan terus menerus dan merasa semua akan berjalan baik. Tapi tanpa di duga, ada satu kondisi yang membuat usaha menurun karena memang siklusnya seperti itu, naik turun. Akhirnya keuangan kacau, bisnis menurun karena uang modal digunakan juga untuk bayar cicilan kendaraan.
6. Kesehatan yang membuat nasabah tidak bisa lagi bekerja
Kebetulan gaji yang didapatkan berdasarkan aksi. Jadi kala kerja dapat uang, kalau tidak kerja yang tidak dibayar. Kebetulan mengalami sakit beberapa hari saja, sudah bisa mengacaukan semuanya. Istilah gampanganya, kerja 3 minggu untuk bayar cicilan. 1 minggu untuk kebutuhan. Karena libur beberapa hari saja, uang 3 minggu harus dikurangi untuk biaya kebutuhan dan berobat. Wajar, akhirnya tidak bisa bayar cicilan kendaraan.
7. Anggota keluarga yang menjadi tulang punggung meninggal Dunia
Yang kredit memang anaknya, tapi ayahnya yang membayar cicilan. Kemudian ayah sebagai tulang punggung meninggal Dunia yang akhirnya tidak ada lagi uang untuk membayar cicilan kendaraan. Masih mending jika ada tabungan, jika hidup saja pas-pasan tentu terpaksa kendaraan diambil oleh pihak Leasing.
Untuk itu jika bisa, lebih baik cash dengan menyesuaikan kemampuan diri sendiri. Jika yang lama masih ada dan sesuai fungsi, tidak perlu memaksakan diri untuk beli baru secara kredit.
Baca juga: Beli Dari Baru, Ini 6 Alasan Motor Kamu Tidak Perlu Di Jual Setelah 5 Tahun