Sebenarnya banyak orang yang suka pinjam motor untuk keperluannya, tapi tidak pernah isi bensin. Suka pinjam kesana kemari menggunakan motor orang lain dengan jarak yang cukup pendek. Bahkan pada beberapa kondisi, menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Biasanya orang seperti ini punya motor, hanya saja karena keluarganya banyak jadi sering tidak kebagian motor. Kira-kira, apa yang ada dalam pikiran orang seperti ini. Dan berikut pola pikir yang bisa saja menjadi kemungkinannya.
6 Pola Pikir Orang Yang Suka Pinjam Motor Tapi Tidak Pernah Isi Bensin
1. Menganggap bensin yang terpakai hanya sedikit, padahal pinjamnya terlalu sering
Setiap pemakaian karena jaraknya pendek, menganggap tidak begitu berpengaruh pada konsumsi bbm pada motor yang dipinjam. Sehingga menggampangkan dengan tidak mengisi bbm. Padahal untuk orang yang motornya sering dipinjam, merasakan dampak tersebut. Sebab jika biasanya seminggu sekali isi full, karena sering dipinjam menjadi 5 bahkan 3 hari isi kembali. Sebab meski bensin yang terpakai sedikit, tapi karena terlalu sering pinjam akhirnya banyak juga bbm yang terpakai.
2. Sudah menganggap bahwa itu hal biasa, karena pemilik motor tampak biasa-biasa saja
Pemilik motor yang sungkan, tidak enakkan, bahkan demi menjaga hubungan agar tetap baik, tetap memberikan pinjaman meskipun kadang kala dongkol juga. Tapi hanya bisa disimpan dalam hati, dan sayangnya peminjam menganggap hal itu sebagai sesuatu yang bisa. Merasa bahwa asal pinjam motor tanpa isi bensin, dianggap sebagai tindakan wajar.
3. Berpikir orang yang dipinjami sudah banyak duit, merasa tidak perlu mengisi bensin
Ada lho yang punya pikiran seperti ini. Karena pemilik motor punya banyak uang, pinjam motor dianggap sebagai hal wajar meskipun tidak isi bensin. Sebab peminjam yakin, diisi atau tidak tetap tidak berpengaruh pada pemilik motor. Kata dalam hati "Alah, dia kan orang kaya. Gak isi bensin juga tidak apa-apa"
4. Bahkan bisa saja memang dasarnya pelit, hingga dalam hal apapun tidak ingin mengeluarkan uang
Kalau melakukan sesuatu yang melibatkan orang lain, memang tidak mau keluar uang. Kalau bisa dapat keuntungan dari sebuah hubungan. Sehingga orang seperti ini cenderung suka menerima tapi tidak suka memberi. Termasuk dalam mendapatkan manfaat pinjam motor, tapi tidak rela keluar uang untuk isi bensin. Biasanya sih kalau sampai sekali saja isi bensin, akan berusaha memberi tahu berkali-kali agar pemilik motor tahu. Minimal saat isi bensin, pemilik melihatnya.
5. Merasa bahwa dengan isi bensin, keenakan pemilik motor karena dapat untung sisa bensin yang banyak
Isi bensin 1 liter, sedangkan yang terpakai cuma 1/4 liter. Peminjam motor merasa rugi dengan hal ini jika sampai isi bensin. Mungkin niatnya nanti saja kalau sudah pinjam berkali-kali, tapi perasaan itu terus muncul sehingga tidak jadi isi bensin.
6. Bahkan mungkin sudah isi, tapi niatnya ingin digunakan semuanya tapi perhitungannya tidak tepat yang membuat bbm tetap berkurang
Untuk perjalanannya menghabiskan 1/3 liter bensin. Karena merasa rugi berusaha untuk menghabiskan 1 liter secara penuh. Dengan itu ketika dikembalikan, bbm yang terpakai sama dengan yang diisi. Tapi perhitungan peminjam motor keliru, karena mungkin motornya beda jenis dengan miliknya. Sehingga hasil akhirnya bbm yang dia isi sudah habis, dan masih menggunakan bbm bawaan dari motor sebelumnya.
Baca juga: 8 Etika Pinjam Mobil Kepada Orang Lain, Jangan Jadi Tidak Tahu Diri