Semua orang yang bisa mengemudi mobil, pasti pernah bingung ketika diberi aba-aba oleh seseorang. Jadi orang yang memberi aba-aba tidak membantu sama sekali, justru terkesan menyesatkan. Jika kenal dan tidak ada rasa sungkan, kita biasanya lebih memilih untuk menyuruhnya diam saja. Sebab bukan membantu tapi malah mengganggu. Tipe orang macam apa yang seperti itu, berikut beberapa diantaranya.
5 Tipe Cara Orang Yang Justru Bikin Bingung Saat Memberi Aba-aba Ketika Parkir Mobil
Sumber foto: Solopos.com
1. Orang yang memberi aba-aba masih amatir dan tidak tahu cara memberi aba-aba yang benar
Dari gerakan tangan saja sudah salah, bahkan teriakan kanan dan kiri pun ada yang terbalik. Biasanya orang seperti ini belum pernah memberi aba-aba pada mobil yang parkir, dan itu pertama kali dia melakukannya. Ketika cara memberi aba-aba seperti ini, tentu saja kita malah jadi bingung. Mending menggunakan kemampuan diri sendiri untuk parkir.
2. Apalagi yang cuma pakai kode tangan tanpa suara, baru bilang stop setelah mobil menabrak
Ada juga yang cuma butuh melambai-lambai dengan pemahaman dia sendiri. Orang seperti ini juga masih amatir. Tidak ada kata nyaris untuknya, yang ada justru setelah insiden terjadi, baru bilang hop atau stop. Maklum saja, dia belum paham bahwa untuk bilang stop itu sebelum kejadian, bukan setelah ada tabrakan bumper dengan tembok atau tiang.
3. Atau yang cuma diam saja dan melihat, dan baru bilang hop setelah kurang sedikit mengalami insiden bahkan setelah menabrak
Hampir sama seperti sebelumnya, hanya saja orang ini diam saja. Dia sebelumnya ingin memberi aba-aba dan keluar dari mobil. Tapi ketika sudah ada diluar hanya berdiri sambil memperhatikan. Maksud dia, hanya akan memberi peringatan ketika mobil akan menabrak. Namun kejadian yang sering terjadi, justru menabrak baru bilang stop. Kita bingung, karena kita sendiri tidak bisa melihat di titik buta dan sulit menentukan arah yang pas.
4. Yang memberi aba-aba dengan suara, tapi tidak percaya diri sehingga suara tidak terdengar jelas
Teriakan hanya seperti formalitas saja. Kata yang dikeluarkan pun tidak jelas apakah meminta untuk terus atau berhenti. Biasanya teriakan yang terdengar cuma "ooo... ooo... ooooooo..... o."
5. Sang pemberi aba-aba tidak paham cara kerja roda mobil sehingga cuma bilang terus padahal sudut belok tidak sampai
Parkir di jalur yang sempit dan pemberi aba-aba tidak paham sistem arah kemudi. Tahunya saat itu mobil masuk dengan cara berbelok, dan pengemudi sudah tahu arahnya. Sehingga hanya teriak terus-terus padahal jika dituruti sudut mobil pasti menabrak sesuatu.
Baca juga: Hindari 4 Hal Ini Saat Parkir Di Basement Gedung, Biar Tidak Repot