Jika kita melihat perbedaan antara pemilik mobil dengan motor, ada perlakuan yang berbeda. Motor meskipun brebet sedikit, banyak yang tidak mempermasalahkan hal itu. Malah ada yang membiarkan sampai bertahun-tahun. Tapi beda cerita dengan mobil yang harus diperbaiki sesegera mungkin. Artinya mesin mobil harus selalu dalam kondisi prima. Kenapa harus begitu, berikut alasannya.
5 Alasan Mesin Mobil Harus Selalu Prima, Berbeda Dengan Motor Yang Brebet Sedikit Tidak Masalah
1. Penurunan jarak tempuh atas konsumsi bbm motor tidak begitu terasa
Dalam kondisi normal motor bisa menempuh jarak 45 km untuk 1 liter bahan bakar, misalnya. Ketika brebet hanya bisa mendapatkan 35 - 40 km per liter. Tentu saja dampaknya tidak begitu terasa. Tapi bandingkan dengan mobil, misal dalam kondisi prima bisa mendapatkan 10 km/L. Ketika brebet hanya bisa mendapatkan 6 km/L, tentu saja ini akan sangat terasa. Sehingga ketika ada masalah sedikit, mobil akan langsung diperbaiki.
2. Motor memiliki biaya bongkar mesin lebih murah, sehingga merasa lebih hemat untuk menunggu kerusakan lebih besar sekalian
Misalnya saja ada kerusakan ringan, untuk motor tanggung jika dilakukan pembongkaran. Mending ditunggu sampai kelihatan parah, agar sekalian diganti secara keseluruhan. Kalau mobil, mana mau menggunakan prinsip yang sama. Akan lebih baik, jika langsung diatasi masalahnya daripada nanti bongkar sekalian habis sampai belasan juta.
3. Mobil cenderung bekerja dari rpm rendah, sedangkan motor butuh rpm lebih tinggi
Artinya kalau mobil brebet sedikit saja, mobil akan terasa anjrut-anjrutan pada banyak kondisi. Bisa dibayangkan saat mulai start mobil sudah terasa anjrut-anjrutan, saat merayap di kepadatan lalu lintas, ketika macet, dan lain sebagainya. Berbeda dengan motor meskipun pada kondisi idle tampak brebet, sekali di betot brebetnya tidak akan terasa. Mobil juga seperti itu, tapi apa mungkin setiap akselerasi selalu injak gas dalam. Malah kesannya mau balapan, arogan, dan yang pasti boros bahan bakar.
4. Jika susah nyala, dampaknya akan sangat merepotkan untuk mobil
Anggap saja kasus sederhana mobil susah dinyalakan hingga harus starter beberapa kali. Kalau motor pada umumnya, masih bisa dibantu dengan kick starter andai saja aki tekor. Kalau mobil tentu saja akan repot jika sampai aki tekor karena mobil tidak segera menyala. Bahkan untuk beberapa motor jadul, pemiliknya sudah tidak menggunakan aki sama sekali.
5. Tradisi 'menormalkan' yang lebih minim biaya
Motor ketika brebet tinggal betot gas dalam-dalam sambil ditahan beberapa detik, konsumsi bbm tidak akan begitu terasa dan memang kebanyakan bisa normal kembali. Kalau mobil ya jangan sampai melakukan itu, bisa-bisa boncos jika setiap hari seperti itu belum lagi dampaknya seperti poin 1. Apalagi kebanyakan mobil diinjak gas dalam-dalam belum tentu akan normal lagi.
Baca juga: 4 Alasan Mesin Motor Jika Dioprek Jadi Gampang Jebol