Salah satu alternatif menyalakan mobil manual jika aki soak, adalah dengan mendorongnya, kemudian memasukkan gigi 2 atau 3 sambil injak kopling. Ketika momentum sudah dirasa cukup, lepas kopling mobil akan menyala. Tapi untuk mobil injeksi, hal itu sebaiknya tidak dilakukan. Dan berikut beberapa alasannya.
Alasan Mobil Injeksi Manual, Jangan Didorong Untuk Menghidupkan Mesin Jika Aki Tekor
1. Elektronic Control Module tidak akan bekerja dengan semestinya
Elektronic Control Module yang didukung oleh sensor-sensor tidak akan bekerja dengan semestinya. Jika dipaksa dan berhasil hidup, biasanya butuh beberapa saat hingga mesin bisa stabil. Jadi butuh turunan panjang untuk membuatnya berhasil, atau dorongan orang lebih lama hingga mesin bisa bekerja dengan normal.
2. Jika cadangan listrik dalam aki sudah benar-benar habis, tidak akan bisa hidup
Dalam sistem injeksi, butuh fuel pump yang mendapatkan aliran listrik stabil. Jika sejak sebelum dihidupkan aki sudah sangat lemah, maka bahan bakar tidak akan bisa tersalurkan dengan baik. Kecuali cadangan listrik dalam aki masih ada, meskipun tidak kuat untuk starter tapi masih mampu mengalirkan bahan bakar. Jadi kalau aki sudah benar-benar tidak bisa menyimpan listrik, maka sia-sia juga mobil tidak akan berhasil hidup.
3. Bisa merusak fuel pump
Untuk jangka panjang meskipun mobil berhasil dihidupkan, hal itu bisa menyebabkan fuel pump menjadi lemah. Bisa ditandai mobil lama-lama akan terasa brebet bahkan tenaga seperti berkurang. Jika aki tekor, sebaiknya segera diganti dengan aki baru untuk membuat arus listrik lebih stabil.
Solusinya
Jika memang masih memungkinkan, lebih baik jumper aki dengan bantuan mobil lain. Jika memang sedang dalam perjalanan bisa panggil bengkel mobil sekitar, paling cuma 50 ribu untuk jarak dekat. Kalau tekor di rumah, mending copot aki kemudian bawa ketukang aki untuk di cass. Jika sudah tidak memungkinkan tukar dengan aki baru.
Baca juga: Penting, Pahami 6 Penyebab Aki Cepat Rusak Atau Tekor