Ada pemilik mobil yang tidak rela, mobilnya dipakai sembarang orang. Bahkan orang yang sudah kenal sekalipun. Sehingga jika memang penting urusannya, mending mengantarkan saja. Rela meluangkan waktu asal pemilik sendiri yang mengemudi. Kalau begini keadaannya, biasanya jika pinjam lepas kunci akan ditolak. Kalau pemilik diajak sekalian, biasanya bersedia mengantarkan. Bukan karena pelit, tapi ini alasan umum orang kebanyakan yang mobilnya tidak rela untuk dipinjam.
Bukan Pelit, 7 Alasan Orang Tidak Rela Pinjamkan Mobil Meski Diisi Bensin, Mending Diantar
1. Perawatan mobil terlalu mahal untuk standar mobil kebanyakan
Peminjam tidak memahami, bahwa mobil terkait perawatannya mahal. Pemilik saja hati-hati dalam pemakaian agar awet, tentu saja ada perasaan tidak rela jika dipakai orang lain. Selain itu, dalam urusan perawatan pemilik juga melakukannya dengan maksimal.
2. Tidak ada kepercayaan tentang gaya mengemudi orang lain, bisa saja gayanya merusak
Apalagi ada kemungkinan peminjam asal-asalan dalam menggunakan mobil. Misalnya, asal gas saja sesuai kehendak hati, suka ngebut, ac nyala tapi sambil merokok, pedal kopling terlalu sering digantung dan lain sebagainya. Kalau pemilik ikut dan jadi pengemudi, tentu saja hal itu tidak perlu terjadi.
3. Terlebih lagi jika mobil baru dicuci paket paling mahal
Kalau ini sih jangankan meminjamkan, mengantarkan saja kadang setengah hati. Sebab paket yang paling mahal, biasanya mobil akan diinapkan. Jika ada opsi untuk menolak, maka itu akan dilakukan. Tapi kadang karena untuk urusan penting, tidak kuasa untuk melakukan penolakan.
4. Ada kerusakan, dimana akan semakin parah jika orang lain menggunakan mobil dengan cara biasa
Ada sparepart yang sudah habis usia pakai, tapi masih bisa digunakan. Untuk pemakaian secara hati-hati mobil akan baik-baik saja. Tapi jika digunakan dengan cara normal, maka kerusakan itu bisa semakin parah bahkan tidak berfungsi sama sekali.
5. Takut juga jika mobilnya digunakan untuk hal negatif, citra buruk bisa membebani pemilik
Misalnya saja digunakan untuk mengunjungi tempat tidak baik, digunakan dengan arogan, untuk hal yang menciptakan dendam sehingga mobil akan ditandai orang lain. Tentu saja hal ini bisa menciptakan kesan negatif jika dilihat orang yang dikenal. Bisa salah mengira, dianggap pemilik mobil yang menggunakannya.
6. Takut gores, meski bertanggung jawab tapi rasa kecewa tetap ada
Kalau orang sudah sangat hati-hati dalam merawat, menggunakan, dan menyimpan mobil di tempat yang sesuai, tentunya akan sangat kecewa jika mobil tergores. Meskipun orang lain tanggung jawab dengan memperbaiki, rasanya tentu akan sangat berbeda.
7. Peminjam kondisinya tidak memungkinkan bertanggung jawab jika terjadi insiden
Kalau orang meminjamkan mobil kepada orang yang punya uang, biasanya lebih tenang. Tapi kalau dipinjam orang dengan kondisi finansial kekurangan tentu saja berpikir ulang. Kalaupun nanti ada apa-apa, belum tentu mampu untuk mengganti. Bukan maksud merendahkan, tapi kalau ada apa-apa repot sendiri.
Baca juga: 7 Alasan Sopir Membuka Dan Menutup Pintu Untuk Penumpang, Tidak Selalu Karena Niat Melayani