Pada masa kecil untuk anak 80-90 an, nominal 25 rupiah itu masih berharga dan bisa bikin perut kenyang. Dibelikan makanan yang pada umumnya bubur sayur masih dapat. Bahkan kadang masih dapat bonus gorengan. Pada masa itu banyak keseruan yang bisa dirasakan dari uang koin. Dan berikut beberapa diantaranya.
Dulu Nemu 25 Rupiah Dekil Digosok Dapat Bubur, Dan Inilah 6 Keseruan Anak 80-90an Terkait Uang Koin
1. Nemu 25 rupiah hitam dekil digosok pakai sabun colek senangnya bukan main
Uang koin 25 rupiah ini kalau kondisinya sudah dekil, susah terlihat ketika jatuh di jalanan. Kalau anak kecil menemukannya, biasanya digosok pakai sabun colek agar menjadi bersih. Kemudian dibelikan bubur hati senang bukan main. Karena pada jaman itu, tidak banyak anak kecil yang beruntung diberi uang saku cukup oleh orang tuanya.
2. Karena rata-rata uang koin mudah jatuh, uang cenderung diikat pada kaos menggunakan tali
Kalau main ke rumah teman atau tetangga, andai saja diberi uang saku tidak selalu dimasukkan dalam kantong. Sebab rata-rata pakai celana kolor yang tidak ada saku, kalaupun ada saku beresiko hilang karena mudah jatuh. Solusinya diikat dengan tali dibalik kaos.
3. Bikin cincin dari uang koin kuning
Ada juga yang minta dibuatkan cincin kepada orang tua dari uang koin. Biasanya uang koin dari bahan tembaga yang dikikir kemudian dibentuk sesuai kemampuan orang tua.
4. Anak orang kaya, sering melempar uang untuk dijadikan rebutan anak-anak orang kurang mampu
Kalau anak orang kaya biasanya suka melempar uang koin untuk diperebutkan anak-anak yang kurang begitu mampu. Anak orang kaya akan melempar beberapa keping uang kemudian teman-temannya yang rebutan bisa begitu heboh hingga dorong-dorongan bahkan sampai ada yang mengalami luka. Tapi hal itu sangat menyenangkan.
5. Main tebak-tebakan pol tek, depan belakang, kepala ekor, atau apapun namanya menggunakan koin senangnya bukan main
Kalau lagi gabut suka main tebak-tebakan menggunakan koin. Ada yang menggunakan taruhan kelereng, karet gelang, ada juga dengan hukuman yang menyakitkan. Entah di poles, sentil kupingnya, dan sebagainya.
6. Menabung dengan celengan bambu atau dari tanah liat, kalau sekarang kebanyakan dari plastik
Kalau menabung jarang menggunakan uang kertas. Apalagi jika celengan yang digunakan terbuat dari bambu atau tanah liat yang sudah melalui proses pembakaran.
Baca juga: Jaman Dulu Jembatan Bambu Bukan Hanya Untuk Penyeberangan, Ini 4 Fungsi Keseluruhannya