Fase yang dialami orang setelah menikah, pada umumnya hamil kemudian melahirkan. Itu bukan merupakan siklus wajib, namun dari sisi tuntutan sosial hal itu menjadi sebuah 'kewajiban' menurut kebanyakan orang.
Sehingga orang-orang akan merasa dianggap 'normal' jika setelah menikah langsung memiliki anak. Bahkan karena hal itu, pemahaman orang pun mulai bergeser.
Orang yang baru beberapa bulan menikah kemudian punya anak dianggap wajar, padahal usia pernikahan belum genap 5 bulan. Kondisi itu dianggap lebih wajar daripada orang yang sudah bertahun-tahun menikah tapi belum punya anak.
Padahal ada banyak pemicu orang belum memiliki anak setelah menikah bertahun-tahun. Entah karena keputusan sendiri (ingin menikmati kebersamaan dulu, puas-puaskan hidup tanpa anak, fokus karir dulu, bahkan ada yang menganut prinsip children free), hingga karena kondisi (memang belum dikaruniai meski sudah berusaha). Diluar itu, akan ada banyak kejadian yang biasanya berkaitan dengan pasangan yang menikah lama tapi belum ada anak.
7 Hal Yang Biasanya Terjadi Jika Bertahun-tahun Menikah Tapi Belum Ada Anak
1. Orang yang memberikan nasehat berdasarkan cara pandangnya sendiri
Pasti akan ada orang yang memberikan nasehat sesuai cara pandang pribadi, seolah kondisi itu benar untuk semua orang. Umumnya sih, mengunggulkan kondisi dirinya sendiri karena sudah memiliki anak. Tanpa memahami bahwa kondisi dan alasan orang belum punya anak itu berbeda-beda.
2. Bahkan ada orang yang menasehati, tapi tidak berkaca dengan kondisinya sendiri
Misalnya hamil diluar nikah, anak tidak terlalu mendapatkan perhatian bahkan kehidupan yang layak, kehidupan rumah tangga pun tidak bia dikatakan harmonis, masih merepotkan orang tua terkait pengurusan anak, dan lain sebagainya. Tapi tidak menyadari kondisi itu, dan hanya memberikan nasehat yang tidak begitu penting.
3. Hinaan meski dengan niat bercanda, dari pihak teman-teman suami
'Sebenarnya kamu bisa bikin gak sih', 'Kenapa susah jadi, mau dibantu gak', dan kata-kata hinaan lain meski niatnya bercanda, dilontarkan oleh teman-teman suami sesama pria. Dalam kondisi itu, memang bagi orang lain menjadi bahan tertawaan, tapi bagi pihak suami kadang bisa menyakitkan.
4. Rekomendasi untuk mengikuti metode yang bagus agar bisa segera memiliki anak
Bahkan tidak tahu alasan kenapa belum punya anak, ada saja yang menyarankan untuk ikut terapi, pengobatan, bahkan hal-hal berbau supranatural. Padahal bisa saja, karena tujuan belum punya anak karena keputusan sendiri.
5. Muncul gosip dan bahan pembicaraan dari orang sekitar
Kalau ini pasti ada meskipun tidak mendengar langsung. Biasanya belum punya anak dianggap aib. Padahal mereka yang membicarakan hal ini, belum tentu tidak punya kehidupan yang lebih buruk.
6. Bahkan ada pihak yang 'mengejar-ngejar' untuk segera memiliki
Dan pasti ada yang 'memaksa' untuk segera memiliki anak. Dengan berbagai alasan untuk meyakinkan bahwa memiliki anak dalam waktu cepat itu penting.
7. Kadang-kadang, ada yang menyarankan atau niat membantu berdasarkan mitos setempat
Misalnya disuruh minum air putih bekas slametan kehamilan, disuruh minum air rebusan tertentu, dan sebagainya. Dengan meyakini bahwa hal itu bisa membuat istri lebih cepat hamil.