Service pada kendaraan sebenarnya bisa disebut juga dengan perbaikan. Pada kendaraan istilah itu digunakan untuk menggambarkan penggunaan jasa, untuk memulihkan atau mengembalikan fungsi terkait komponen tertentu. Namun dalam kehidupan sehari-hari, istilah service sebenarnya memiliki keuntungan tersendiri jika digunakan. Istilah service lebih menguntungkan daripada menggunakan istilah perbaikan. Dan inilah keuntungan jika selalu menggunakan istilah service kendaraan daripada menggunakan istilah perbaikan kendaraan.
Sudah Paham Belum, Ini 4 Keuntungan Menggunakan Istilah 'Service' Daripada 'Perbaikan' Untuk Kendaraan
1. Service lebih mudah diterima orang awam, karena tidak selalu dikaitkan dengan kerusakan
Bagi orang awam, istilah service digambarkan sebagai tindakan perawatan rutin yang dilakukan di bengkel. Sehingga tidak selalu dikaitkan dengan kerusakan. Kalau kita menggunakan istilah ini ketika ditanya tetangga misalnya, biasanya mereka akan langsung menerima. Tapi kalau kita menggunakan istilah perbaikan, biasanya akan ditanya kerusakan apa yang sedang dialami. Dan akhirnya sesi wawancara akan menjadi semakin panjang.
2. Menciptakan kesan bahwa mobil atau motor tidak gampang rusak
Seperti sebelumnya, jika kita menggunakan istilah service maka yang ada dalam pikiran kebanyakan orang adalah perawatan rutin seperti ganti oli, cek kondisi, dan lain sebagainya. Sehingga mobil atau motor kita tidak terkesan gampang rusak. Tapi kalau menggunakan istilah perbaikan, pasti ada komentar "Perasaan jarang dipakai jarak jauh, kok rusak melulu ya".
3. Dan yang pasti, tidak bikin anggota keluarga cerewet karena terus meminta ganti unit yang bandel
Kalau anggota keluarga tahu kendaraan sering dibawa ke bengkel karena kerusakan, biasanya mereka akan berkomentar untuk dijual saja. Ganti unit yang lebih bandel dan jarang rusak. Tapi kalau menggunakan istilah service, anggota keluarga akan menganggap hal itu wajar, karena kendaraan lain di rumah juga dilakukan hal yang sama.
4. Lebih terkesan eksklusif dan modern
Kalau ini sih tergantung dari orangnya juga, kalau menurut penulis sebenarnya sama saja. Tapi bagi masyarakat umum, kebanyakan menggunakan istilah bahasa asing itu dianggap lebih keren. Kalau pakai istilah bahasa Indonesia, dianggap ketinggalan.
Baca juga: 4 Lokasi Pada Mobil Yang Sebenarnya Kotor Tapi Sering Luput Dari Perhatian, Bisa Bikin Kerusakan