Pemilik mobil dengan konsumsi bbm yang boros, cenderung lebih memilih bertahan daripada menjualnya dan ganti mobil dengan konsumsi bbm yang lebih irit. Dan keseharian lebih memilih untuk menggunakan motor dengan alasan hemat. Padahal untuk awam, lebih baik ganti mobil yang lebih irit sehingga mobil bisa lebih optimal dalam penggunaan. Tapi kenyataannya mereka pemilik mobil boros satu-satunya, lebih memilih mempertahankan. Apa alasan mereka melakukan itu, berikut beberapa alasan berdasarkan pengakuan dan pengalaman pribadi.
5 Alasan Pemilik Mobil Boros Alih-alih Ganti Yang Lebih Irit, Pilih Bertahan Dan Banyak Pakai Motor
1. Spesifikasi mobil memang biasanya menyesuaikan dengan keinginan sejak awal
Mobil boros biasanya identik dengan kenyamanan yang lebih baik, power yang memuaskan, dan durabilitas yang lebih baik. Karena itu ketika menggunakan mobil meski boros ada kepuasan tersendiri. Lagipula dengan dukungan alasan lain, mobil boros tetap layak untuk dipertahankan.
2. Karena memang kepemilikan mobil bukan sebagai sarana transportasi utama
Memang sudah diniatkan bahwa mobil bukan alat transportasi sehari-hari. Motor tetap pilihan utama tanpa memandang mobil yang dimiliki boros atau tidak. Jadi seperti apapun mobil yang dimiliki, tetap lebih suka menggunakan motor sebagai harian.
3. Ganti mobil yang lebih irit, justru tambah boros pengeluaran lain-lain
Jika mobil terkesan irit, cenderung sering keluar dan pengeluaran bertambah. Sugesti yang merasuk dalam pikiran, mobil hemat jadi kemana saja tidak terlalu mikir konsumsi bbm. Padahal dengan itu penggunaan mobil menjadi semakin sering, dan akhirnya pengeluaran menjadi lebih besar. Padahal perbandingan konsumsi bbm dari yang hemat sampai yang boros itu rata-rata tidak sampai 5 km per liter. Belum lagi pengeluaran seperti parkir, makan, dan lain sebagainya akan lebih boros jika terlalu sering keluar, hanya karena merasa mobilnya irit bahan bakar.
4. Biaya tambah untuk beli mobil yang lebih irit, bisa untuk beli bbm bertahun-tahun kedepan
Orang tukar mobil yang lebih irit, cenderung tidak suka downgrade. Kebanyakan akan mengincar mobil yang lebih bagus. Dampaknya pasti nambah uang untuk nombok kekurangan dari hasil penjualan mobil lama. Padahal selisih harga tersebut bila dibelikan bahan bakar, bisa digunakan untuk bertahun-tahun kedepan.
5. Sudah terlalu sayang sama mobilnya
Meskipun boros bbm tapi kalau sudah terlanjur sayang juga tidak rela jika dijual meski ganti yang baru. Karena banyak cerita dan kenangan dari mobil tersebut. Kalaupun ada pikiran punya mobil yang lebih irit, biasanya orang seperti ini lebih memilih bertahan dan kalau ada rejeki mending beli lagi suatu saat nanti.
Baca juga: Mobil Jadi Boros BBM, Ini 7 Tahapan Perbaikan Sendiri Untuk Kembali Membuatnya Irit