Anak jaman sekarang tidak akan mengenal yang namanya air tajin, air tajin merupakan cairan berwarna putih yang diberikan kepada bayi setelah tidak minum ASI sebagai pengganti susu.
Air tajin biasanya muncul dari rebusan nasi ketika dalam kondisi mendidih. Sebelum matang sempurna, biasanya ketika gelembung muncul air tajin bisa diambil.
Untuk masalah rasa, air tajin biasanya dicampur dengan larutan gula jawa atau gula pasir. Untuk anak 80-90 an sudah biasanya minum air tajin, terutama orang dari kalangan tidak mampu, atau karena akses beli susu yang tidak mendukung.
Bisa juga air tajin diberikan, karena jaman dulu para orang tua belum mengenal susu. Karena air tajin berasal dari nasi, maka kandungan didalamnya adalah karbohidrat.
Dikutip dari wikipedia, air tajin kandungan gizinya jauh di bawah susu hewani, susu nabati ataupun air susu ibu. Air tajin meskipun sebagai pengganti susu, juga bisa digunakan untuk mengatasi diare pada bayi.
Biasanya air tajin begitu disukai anak kecil, karena sensasi manis dari gula sebagai campuran. Untuk mendapatkan air tajin, para ibu biasanya memasak dengan cara manual bukan dengan magicom yang saat ini biasa kita gunakan.
Penulis dulu ketika kecil, biasanya sering dibuatkan air tajin dengan campuran gula. Rasanya kental dengan sensasi gurih dan manis. Karena pada waktu itu, penulis hanya dirawat oleh nenek yang pemahaman tentang gizi belum sepenuhnya mumpuni. Selain itu akses untuk beli susu pun memang tidak ada uangnya.
Pernah sekali waktu, penulis nekad masak sendiri ketika masih kecil. Mengambil air tajin namun karena pemahaman yang kurang, air tajin malah dikasih campuran micin dan garam. Tidak lupa ditambah gula yang membuat rasanya sangat aneh. Buat kalian yang pernah merasakan, bagaimana pengalaman kalian?.
Baca juga: 10 Foto Suka Duka Dan Trend Generasi 80-90 An Kebawah