Ada tukang bangunan yang hidupnya sukses dalam pekerjaannya namun ada juga yang tidak sukses. Kedua kondisi ini bisa terlihat dari kehidupan sehari-harinya, yang menunjukkan ada perbedaan. Dan berikut perbedaan tukang bangunan sukses dengan yang tidak sukses.
7 Perbedaan Tukang Bangunan Yang Sukses Dengan Yang Tidak Sukses
Tukang bangunan sukses
1. Selalu upgrade skill sehingga dari waktu ke waktu mendapatkan pemahaman baru dan ilmu baru. Tidak segan untuk mendengar dan belajar dari orang lain sesama tukang. Sehingga kedepannya, skill tambah dan lahan pekerjaan pun makin luas.
2. Bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, sehingga akan lebih banyak orang yang merasa cocok dengan kinerjanya.
3. Dampaknya banyak teman sesama tukang yang menawarkan pekerjaan. Sehingga kadang sering menolak jika jadwal benturan.
4. Hasil pekerjaan memuaskan sehingga banyak pemilik rumah atau pemborong yang terus memberinya pekerjaan. Bahkan kalau benar-benar sukses, biasanya peminatnya banyak dan antri-antri.
5. Uang hasil kerja tukang bangunan, dialokasikan dalam bentuk usaha lain. Seperti tetangga penulis yang berhasil membangun kost-kostan. Meskipun kerja bangunan, pendapatan perbulan dari kost sudah melebihi bayaran sebagai tukang bangunan. Itupun kost dibangun dengan tenaga sendiri.
6. Biasanya karena skill yang terus meningkat akhirnya mampu menghitung dengan cermat pekerjaan sistem borongan. Dimana bisa mengajak tukang bangunan lain, dan dapat keuntungan lebih besar.
7. Memiliki peralatan yang lengkap, artinya pekerjaan menjadi lebih mudah dan sebagai simbol kesuksesan karena mampu membeli peralatan tersebut.
Tukang bangunan tidak sukses
1. Biasanya sih berusaha mendominasi dalam sebuah pendapat dan memaksakan diri seolah merasa caranya paling benar. Tidak pernah mau kalah dengan tukang lain. Sehingga skill hanya mentok disitu saja dan kalaupun ada peningkatan biasanya terlalu lambat.
2. Kalau kerja biasanya punya prinsip sendiri, sehingga jarang ada sesama pekerja yang cocok. Akhirnya jarang diajak lebih sering oleh teman sesama tukang bangunan.
3. Dampaknya lebih banyak menganggur daripada bekerja. Sehingga pemasukan ketika bekerja, hanya terpakai untuk biaya hidup saja.
4. Hasil pekerjaan standar sehingga orang pun beberapa ada yang kecewa. Dampaknya pekerjaan jarang didapatkan.
5. Biasanya uang hasil kerja sebagai tukang bangunan, hanya habis untuk kebutuhan dan keinginan.
6. Karena skill tidak meningkat, kalaupun dapat kerja borongan biasanya salah perhitungan atau bisa dikatakan hasilnya tidak lebih baik daripada kerja sistem harian.
7. Peralatan serba apa adanya bahkan banyak pekerjaan yang dilakukan dengan cara manual.
Baca juga: 8 Ciri Tukang Bangunan Harian Yang Pekerjaannya Cepat Dan Hasil Memuaskan