Orang yang datang ke showroom mobil bekas pasti banyak macamnya. Tujuan mereka tentu saja cari unit untuk dibeli, itu wajarnya orang pergi ke showroom mobil bekas. Dari hal itu akhirnya banyak bermunculan tipe-tipe calon pembeli yang datang ke showroom mobil bekas, yang sudah penulis bagi menjadi bagian-bagian berikut ini.
10 Tipe Calon Pembeli Saat Datang ke Showroom Mobil Bekas, Nomor 3 Biasanya Tidak Terlalu Diharapkan
1. Tipe low profil, tidak meyakinkan, tapi ternyata beli tipe tertinggi dan bayar secara tunai
Biasanya orang ini tanya-tanya dulu seperti orang basa basi. Menanyakan spesifikasi beberapa unit kemudian setelah dijelaskan dengan baik, menanyakan simulasi kredit untuk masing-masing unit. Biasanya cari tahu nominal cicilan setiap bulan. Sehingga pihak showroom minta pihak Leasing untuk menghitungkan melalui pesan pribadi, atau memang sudah ada simulasi sejak awal. Seolah-olah orang ini punya dana terbatas dan hanya sekedar mengukur kemampuannya membayar saja. Tapi setelah ngobrol panjang lebar, ternyata akhirnya bayar unit tipe tertinggi, yang kadang harganya paling mahal, dan dibayar tunai.
2. Tipe yang tidak suka diarahkan, biasanya alasannya cuma lihat-lihat dulu
Biasaya sih kalau datang tidak mau 'dibuntuti' oleh pihak showroom. Sekedar keliling melihat mobil-mobil yang ada. Ada beberapa kemungkinan setelahnya. Ada yang langsung pergi begitu saja, hanya tanya detail dan harga sekedarnya, namun ada juga yang akhirnya terjadi pembelian jika menemukan unit yang sesuai. Tapi kalau model seperti ini, kebanyakan akan langsung pergi begitu saja.
3. Tipe suka mengarang untuk menjatuhkan, membandingkan yang katanya showroom lain dengan harga lebih murah, bagus, meski sudah laku
'Tipe G kok nyampai harga segitu ya pak, kemarin tetanggaku beli di tempat Haji Roma tipe V aja lebih murah 10 juta dari ini. Itupun barang masih sitimewa kilometer rendah'. Biasanya kalimat itu yang digunakan. Meskipun contohnya masih masuk akal, tapi kadang ada beberapa cerita yang jelas-jelas kelihatan ngarangnya.
4. Tipe DP minim, tapi penghasilan tidak menentu
Kalau calon pembeli seperti ini, showroom mobil bekas agak susah. Sebab berbeda dengan mobil baru, mobil bekas itu kalau DP minim lebih susah. Apalagi jika pekerjaan kurang begitu meyakinkan untuk di acc pengajuan kreditnya. Karena DP meskipun tidak masuk ke pihak Leasing, tetap saja itu dijadikan tolak ukur kemampuan dalam membayar cicilan bulanan.
5. Tipe suka menjelek-jelekkan unit tapi tidak sesuai kenyataan
Ada juga yang menjelek-jelekkan unit tertentu padahal dia sendiri belum punya dan hanya mencoba sekali punya orang, dimana mungkin saja kondisinya tidak prima. Kemudian berpikir semua mobil jenis itu jelek.
6. Tipe paling teliti
Pengecekan dilakukan sangat detail dari ruang mesin, kolong, karet, fitur, dan semua bagian pasti di cek. Kalau ada cacat pasti ketahuan dan biasanya orang seperti ini sudah pengalaman dalam hal cari mobil bekas.
7. Tipe manud, atau tipe calon pembeli yang percaya saja sama pihak showroom
Ada juga yang datang, minta penjelasan, kemudian setelah dijelaskan langsung percaya begitu saja. Biasasanya orang macam ini kalau bukan orang awam, punya pengaruh kuat dan kenal dengan pihak showroom. Sehingga yakin pihak showroom tidak akan menipunya.
8. Tipe gak mau ribet, biasanya cek unit seperlunya, test drive, kemudian nego harga pasti
Datang untuk cari unit tertentu, kemudian cek seperlunya, dicoba apakah mobilnya enak atau tidak. Kemudian nego harga pasti dan tidak bisa dirubah. Seolah kurang begitu serius beli mobil tapi pada kenyataannya kalau harga akhirnya turun sesuai pengajuan dia, maka mobil bisa terjual.
9. Tipe datang berkali-kali untuk unit yang sama, tapi akhirnya menghilang
Sudah tampak serius hingga datang berkali-kali namun tidak kunjung memberikan uang tanda jadi. Setelah beberapa kali cek unit dan ngobrol bahkan sudah mencoba mobilnya, akhirnya menghilang tanpa kabar.
10. Kabur dengan alasan izin istri atau keluarga
Cek unit dengan normal, tanya harga, jika ada minus minta potongan, bahkan sudah mencoba menjalankan mobilnya. Setelah lama berbincang tidak kunjung nego harga. Akhirnya pamit pergi dengan alasan izin istri atau pihak keluarga lebih dulu.
Baca juga: Jika Mobil Bekas Memiliki 7 Minus Ini Lebih Baik Jangan Dibeli, Apalagi Harga Standar Pasaran