Pembelian mobil dengan sistem kredit memang menjadi solusi alternatif untuk kita yang susah untuk beli secara tunai. Namun kebanyakan orang yang melakukan pengajuan kredit mobil, tidak menghitung kemampuan diri dalam membayar cicilan setiap bulannya. Sehingga kebanyakan termakan oleh jebakan marketing sistem kredit mobil. Yang pada intinya jebakan itu memiliki satu prinsip, murah di awal mahal di akhir. Sebagai contohnya, adalah berikut ini.
3 Jebakan Marketing Kredit Mobil Yang Sebenarnya Membuat Kita Keluar Uang Lebih Banyak
1. Harga kredit lebih murah
Ini adalah salah satu jebakan kredit yang sering membuat orang salah kira. Harga mobil cash terkesan lebih mahal sedangkan jika di kredit harga mobil malah terkesan turun. Misalnya harga 250 juta untuk cash, sedangkan kredit 'cuma' dihitung 240 juta saja. Dalam pikiran awam tentu akan lebih hemat 10 juta. Padahal potongan itu nantinya akan masuk dan dibebankan pada jumlah cicilan kita. Pihak Dealer tetap akan mendapatkan keuntungan lebih karena mendapatkan refund dari pihak Leasing, yang membuat nilai total menjadi 250 juta lebih.
2. Dp rendah
Jangankan DP rendah, DP 0 saja bisa dilakukan. Karena DP itu salah satu fungsinya hanya untuk mengukur tingkat kemampuan dan tingkat keseriusan kita dalam mengajukan kredit. Hal itu hanya mempengaruhi nominal yang dikeluarkan pihak Leasing untuk memberikan pinjaman kepada Nasabah. Sedangkan Dp murni masuk ke pihak Dealer. Justru semakin rendah DP yang kita bayarkan, pihak Dealer justru akan mendapatkan keuntungan lebih banyak. Sebab uang yang kita pinjam dari Leasing, menjadi lebih besar.
3. Mobil dengan tipe terbawah
Mobil dengan tipe terbawah sebenarnya juga merupakan salah satu strategi yang bisa membuat kita keluar uang lebih banyak. Dengan iming-iming DP ringan, cicilan yang jauh lebih murah dari tipe diatasnya, membuat kita merasa lebih hemat. Tapi setelah pemakaian dalam kurun waktu tertentu, ada pikiran untuk upgrade karena rasa tidak puas dengan fitur yang ada. Pas pakai dalam kondisi baru, hal itu tidak terasa. Tapi setelah lama pemakaian, hal itu baru akan dirasakan. Sebagian orang upgrade pelan-pelan agar mirip tipe diatasnya, yang jelas keluar uang lebih banyak. Ada juga yang setelah lunas, tukar tambah dengan tipe yang diatasnya. Alih-alih tetap pakai mobil lama dengan dirawat sebaik-baiknya.