Arisan dalam hal ini kita anggap saja Ibu-ibu yang melakukan pertemuan sebulan sekali kemudian melakukan aksi mengocok untuk mengeluarkan nama yang 'beruntung' mendapatkan uang arisan. Jadi sudah kita tahu, metodenya setiap anggota melakukan pembayaran dengan nominal yang disepakati. Kemudian uang yang terkumpul oleh admin, akan diberikan kepada orang yang namanya muncul dalam setiap kocokan. Dari aktivitas ini ditemukan beberapa fakta yang memang benar sesuai dengan kenyataannya.
10 Fakta Arisan Yang Tidak Terbantahkan, Poin 3 Bikin Orang Ketagihan Hutang
1. Akan menjadi tabungan jika nama kita keluar saat kocokan terakhir
Kalau nama keluar di akhir, akan menjadi tabungan bagi kita. Namun ada perasaan was-was jika saja banyak yang tidak beres dalam pembayaran berikutnya. Mereka yang mendapatkan duluan berpotensi sering absen bahkan tidak bayar arisan. Biasanya orang tidak beres seperti ini, sering ada dalam sebah grup arisan.
2. Akan menjadi hutang jika nama keluar pada awalan
Meskipun jadi hutang, tetap saja perasaan lebih tenang. Karena kalau sampai arisan seret di pertengahan malah jadi untung hitungannya. Lancar atau tidak, menjadi peserta pertama yang namanya keluar bagi sebagian besar orang dianggap sebagai keuntungan.
3. Bikin suka berhutang jika pembayaran melebihi kemampuan menyisakan uang
Tidak semua orang yang mengikuti arisan memiliki uang lebih. Malah cenderung banyak yang dalam kemampuan pas-pasan. Sehingga ketika tiba waktunya arisan, tidak ada uang sisa yang siap digunakan untuk membayar. Dampaknya mengalahkan kebutuhan lain, bahkan banyak yang suka berhutang sana sini untuk membayar arisan.
4. Akan jadi masalah jika admin bawa kabur uang
Permasalahan terbesar adalah peserta arisan tidak saling kenal dengan nominal yang cukup besar. Ketika admin bawa kabur uang arisan, tentu saja masalah akan muncul disitu. Yang dapat paling awal cuma senyum-senyum sedangkan yang belum dapat akan merasa sangat dirugikan.
5. Juga akan jadi masalah jika beberapa anggota tidak tertib bayar setelah nama keluar diawal
Sudah pasti ada anggota yang setelah dapat uang arisan, jadi sulit bayar atau sering absen tidak datang. Admin harus menagih beberapa kali bahkan kadang nombok untuk menutupi kekurangan yang ada. Kalau sudah begini, yang pusing admin dan anggota lain juga was-was.
6. Tidak ada keuntungan finansial bagi jiwa konsumtif
Kalau jiwa konsumtif besar, tentu saja tidak ada keuntungan finansial ikut arisan. Karena sudah pasti setiap datang, tergoda dengan dagangan teman, dan tentu saja karena faktor lain yang nanti dibahas pada poin terakhir.
7. Justru menjadi ladang baru bagi yang pintar jualan
Kegiatan arisan justru menjadi lahan basah bagi orang yang pintar jualan. Dan bisa dipastikan untung banyak. Karena setiap arisan kadang bisa mendapatkan keuntungan hingga berkali-kali lipat dari uang arisan yang dibayarkan. Jadi kalaupun akhirnya seret, tidak akan jadi masalah.
8. Kebanyakan menjadi ajang pamer kekayaan
Kebanyakan orang kalau datang arisan, dandan dan segala perhiasan dibawa. Belum lagi kendaraan yang dipakai biasanya kendaraan terbaik untuk mendapatkan pengakuan dari teman-teman. Kalaupun tidak, minimal cuma sekedar cerita tentang hal membanggakan yang intinya pamer kekayaan.
9. Arisan hanya sebagai sarana untuk berinteraksi atau bersosialisasi sesama anggota
Sudah pasti ada anggota yang mengikuti arisan hanya sekedar ingin punya kegiatan. Bertemu dengan teman-teman dan mendapatkan pengetahuan baru. Uang hanya sebagai sarana untuk keluar dan berkumpul dengan teman-teman yang sepaham.
10. Kalau dapat arisan, merasa dapat rejeki nomplok hingga kebanyakan digunakan untuk kebutuhan konsumtif
Banyak juga jiwa konsumtif yang merasa kalau dapat arisan, ibarat dapat rejeki nomplok. Sehingga kemudian uang arisan itu digunakan untuk menuruti keinginan. Bahkan tidak jarang orang yang mendapatkan arisan, secara tidak langsung diberikan tanggung jawab 'memberi' makan semua anggota yang datang.