Jika tidak punya dana yang cukup, salah satu solusi untuk modal usaha adalah dengan berhutang. Dengan bayangan nantinya usaha akan semakin berkembang dan hasil usaha bisa digunakan untuk bayar hutang. Tapi jika kalian berada dalam kondisi ini, lebih baik jangan memulai usaha dengan mengandalkan hutang sebagai modal.
Jangan Memulai Usaha Dengan Modal Hutang Jika Dalam 3 Kondisi Ini, Resiko Bangkrut Sangat Besar
1. Tidak ada sumber pendapatan lain untuk bayar hutang
Kesalahan umum yang sering terjadi, adalah tidak ada sumber pendapatan lain untuk bayar hutang yang digunakan sebagai modal. Sebab biasanya uang yang digunakan untuk bayar hutang, tidak cukup diambil dari laba usaha yang dirintis. Tidak selalu mulus seperti bayangan awal sehingga uang modal pun bisa terpakai untuk bayar hutang. Dan banyak kasus akhirnya belum sempat menikmati malah hutang terus bertambah dimana-mana. Pengalaman penulis sendiri pernah merintis usaha hasil dari hutang. Perlahan tapi pasti usaha mengalami penurunan karena uang modal ikut digunakan untuk bayar cicilan. Solusinya menambah hutang gali lubang tutup lubang untuk tetap menjalankan usaha.
2. Usaha benar-benar baru dimulai dan belum paham betul kondisi sebenarnya
Baru mulai dari nol dan belum memahami seluk beluk yang sebenarnya terjadi ketika usaha sudah berjalan. Kalau begini, yang perlu ditekankan adalah kondisi sebenarnya tidak selalu sesuai dengan bayangan awal. Akan banyak liku-liku dan tantangan yang harus dihadapi dan pasang surutnya usaha pasti akan terjadi. Seperti penulis yang membayangkan uang hasil usaha sudah ada perkiraan nominal untuk bayar hutang, sebagian untuk peningkatan usaha. Sayangnya setelah usaha berjalan, mulai muncul kompetitor, masa sepi, dan sebagainya. Bahkan sampai di terjang corona, dimana cicilan tetap harus dibayar.
3. Cicilan bulanan atas hutang yang diambil masih terlalu besar untuk pendapatan saat ini
Jika cicilan hutang berjangka yang akan diambil terasa begitu berat untuk saat ini, lebih baik pikir-pikir lebih dulu. Jangan pernah berpikir peningkatan kemampuan mencicil itu akan meningkat setelah usaha dijalankan. Dengan perencanaan matang pun masih bisa meleset apalagi hanya modal berani ambil resiko saja. Takutnya nanti malah semakin berat dan hidup justru makin menderita.