Kebanyakan kita ketika mengawali beli mobil bekas, cenderung hanya fokus pada harga beli. Karena tergiur harga murah dan dana 'mencukupi' langsung memutuskan untuk membeli unit terkait. Tapi kadang kita lupa bahwa keputusan itu bisa membuat kita bayar lebih mahal dalam pengeluaran untuk jangka panjang. Sebagai contoh, berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang awam saat beli mobil bekas.
4 Kesalahan Orang Awam Dalam Membeli Mobil Bekas, Murah Diawal Mahal Dibelakang
1. Memilih unit dengan kondisi apa adanya (buruk) karena selisih harga yang lebih jauh
Kita contohkan saja 2 mobil dengan tahun dan tipe sama, memiliki perbedaan harga yang mencolok. Salah satunya harga 180 juta sementara satunya lagi 160 juta dengan beberapa minus. Karena selisihnya tampak banyak memilih yang harganya lebih murah. Padahal selisih harga tersebut jika digunakan untuk pengoptimalan tidak bakal bisa menyamai mobil yang harganya lebih mahal. Mobil harga 160 juta dengan biaya perbaikan 20 juta belum tentu bisa sebagus mobil yang dari awal harganya 180 juta. Bahkan kadang untuk membuatnya sama saja, butuh biaya sampai 30 juta keatas. Jadi jangan lagi bangga membeli mobil dibawah harga pasar jika kondisinya memprihatinkan. Lebih baik bayar lebih mahal tapi unit terjamin keadaannya.
2. Memilih mobil murah dari harga beli tapi biaya perawatan, bbm, dan pajak yang mahal
Kecuali memang sudah niat dan tahu konsekuensinya, maka itu tidak jadi masalah. Tapi yang namanya awam kadang hanya fokus pada harga beli yang murah. Namun setelah pemakaian mengeluh karena konsumsi bbm yang boros, pajak mahal, bahkan biaya perawatan yang tinggi. Sehingga setelahnya mobil tidak digunakan secara maksimal. Kecuali memang sejak awal punya niat memiliki mobil tersebut dan sadar juga tahu betul spesifikasi lengkapnya seperti apa. Dan tentu saja karena memang ada anggaran dalam hal kepemilikannya.
3. Dp ringan dengan cicilan dalam jangka panjang
Ada juga yang tergiur dengan cicilan rendah, juga dengan DP ringan jika beli secara kredit. Dengan keputusan ini harga mobil akan jadi berkali-kali lipat mahalnya. Secara hitungan ini jelas kerugian besar karena dengan sabar lebih sedikit bisa memiliki unit yang lebih baik, dengan pengeluaran yang hampir sama bahkan lebih rendah.
4. Hemat jasa inspeksi, mekanik, atau check up ke bengkel
Karena kepercayaan diri yang tinggi, tanpa pengetahuan yang mumpuni akhirnya memutuskan cek unit sendiri, tanpa melibatkan pihak lain. Hanya sekedar membayar orang yang lebih pengalaman pun enggan. Akhirnya karena pengecekan unit tidak disertai pengetahuan yang mumpuni, akhirnya mendapatkan unit yang kurang bagus. Dampaknya biaya perbaikan akan berkali-kali lipat dibanding biaya untuk bayar mekanik, jasa inspeksi, atau chek up di bengkel.
Baca juga: Beli Mobil Bekas Untuk Dijual Lagi, Ini 4 Urutan Prioritas Kondisi Agar Cepat Laku