Jika kita punya hutang dan harus bayar angsuran di BANK BRI memang akan terpotong otomatis setiap bulannya sesuai jumlah cicilan yang harus kita bayarkan. Dan laporan itu akan muncul di laporan mutasi.
Potongan otomatis diambil dari jumlah saldo yang kita miliki. Jika potongan memang sesuai dengan yang harus kita bayarkan setiap bulannya, itu masih bisa dikatakan wajar.
Tapi jika ada potongan lain melebihi nominal yang harus kita bayarkan, tentu saja ini bisa jadi masalah. Seperti yang baru saja dialami oleh salah satu admin blog ini.
Cicilan setiap bulan dengan nominal 900 ribuan sudah terpotong tapi di lain hari terdapat potongan lagi sekitar 370 ribuan. Kronologinya pada tanggal 27/04/2023 sistem BRI sudah melakukan debet otomatis sesuai jumlah cicilan yang harus dibayarkan, - Rp982.300,00. Tampak laporan pada mutasi aplikasi BRImo seperti dibawah ini.
Namun kemudian pada tanggal 01/05/2023 terdapat potongan lagi sebesar - Rp377.420,00 yang tidak jelas untuk apa. Yang jadi pertanyaan, potongan itu untuk pembayaran apa. Kalaupun biaya admin sepertinya tidak sebesar itu.
Memang dalam keterangannya tertulis AGF (Auto Grap Fund), yang dari keterangan pihak BRI, merupakan fitur untuk pembayaran cicilan secara otomatis. Tapi bukankah cicilan sudah terpotong sebelumnya sesuai jumlah nominal yang harus dibayar.
Sementara potongan satu ini tidak sesuai dengan jumlah cicilan yang harus dibayarkan. Apapun itu, pihak BRI seharusnya lebih transparan dalam hal fitur-fitur yang tersedia. Sehingga Nasabah tidak merasa terbohongi apalagi tidak semua nasabah paham dan jeli setiap saat cek mutasi untuk setiap transaksi yang terjadi. Ada yang bisa menjelaskan?.
Update: Penjelasan dari BRI potongan tersebut untuk bayar cicilan bulan berikutnya. Karena saldo tidak cukup hanya sedikit yang terambil dan nanti setelah saldo terisi akan dilakukan pemotongan kembali.