Sebagian orang atau lebih tepatnya pemilik mobil, memilih untuk melakukan rotasi ban. Bahkan banyak pemilik senior yang menyarankan hal tersebut.
Jadi yang dilakukan adalah dengan menukar ban depan ke belakang atau sebaliknya. Jadi rotasi itu dilakukan berdasarkan jenis mobil yang digunakan. Tentu saja untuk FWD, memiliki perlakuan yang berbeda dengan RWD. Dengan melakukan rotasi akan memberikan banyak manfaat.
Manfaat pertama yang bisa dirasakan, adalah menjaga agar tingkat keausan yang lebih merata atau seimbang. Sehingga misalkan ban belakang sudah lebih tipis, ban depan bisa dipindah ke belakang karena ban belakang menjadi tumpuan. Atau bisa juga sebaliknya berdasarkan jenis mobil dan kegunaannya. Dengan begitu durasi pemakaian menjadi lebih lama. Sebab ban yang lebih cepat gundul, tergantikan dengan ban dari posisi yang butuh waktu lama untuk gundul.
Banyak yang menyarankan ban dilakukan rotasi setiap 5.000 km, tapi tentu saja hal itu didasari oleh aktif tidaknya mobil tersebut. Sehingga untuk mobil pemakaian jam terbang tinggi, bisa dilakukan rotasi lebih cepat, sedangkan mobil yang jarang digunakan bisa dilakukan rotasi lebih lambat.
Manfaat kedua tentu saja umur ban bisa lebih merata dan seimbang. Bayangkan jika hanya melakukan pergantian ban yang botak saja, tentu saja sisi depan atau belakang yang bannya cenderung awet, akan memiliki umur yang jauh lebih tua. Semakin lama digunakan, maka selisih tahun pembuatan ban akan semakin jauh. Untuk itu perlu melakukan rotasi dan jangan lupa melakukan spooring dan balancing setiap 10.000 kilometer.
Baca juga: 4 Trik Ganti Ban Mobil Bertahap, Tidak Bisa 4 Sekaligus,RWD, FWD, Dsb