Kebanyakan orang tua ketika anak sudah berhasil keseimbangan dan aturan gas sudah mulai halus, sudah yakin dan melepaskan anak begitu saja untuk mengendarai motor. Sudah merasa bahwa anak sukses dan selesai dalam pelajaran mengendarai motor. Padahal pada faktanya di jalan anak masih ngawur dan cenderung suka ngebut tanpa aturan. Maka ketika mengajari anak, berikut tahapan agar anak benar-benar bisa bukan asal bisa.
6 Tahap Mengajari Anak Mengendarai Motor, Jangan Asal Bisa
1. Seperti pada umumnya, melatih aturan gas dan keseimbangan di lapangan
Ini adalah tahap dasar yang memang dilakukan pada semua metode latihan. Dengan cara ini anak akan terbiasa melatih keseimbangan dan juga melatih buka tutup gas supaya semakin halus. Lakukan ini hingga anak benar-benar jadi lancar.
2. Teknik mengerem yang benar
Selanjutnya anak diajari teknik mengerem yang tepat, dimana rem tidak terlalu diberi beban yang terlalu berat. Bagaimana cara agar anak mengerem dengan aman dan sehalus mungkin. Terapkan pelatihan ini berkali-kali hingga menjadi gerak reflek dengan bermacam kondisi.
3. Lajur dan posisi yang tepat ketika berbelok dan biasakan menggunakan sein
Ini yang tidak kalah penting, ketika belajar di jalan umum atau gang, biasakan agar anak menyalakan lampu sein dan berada di lajur yang tepat ketika akan berbelok. Memposisikan motor pada area yang tepat agar tidak menciptakan kebingungan bagi pengguna jalan lainnya.
4. Biasakan untuk bekendara pelan dengan stabil dan tegaskan bahwa itulah puncak pencapaian orang belajar
Kebanyakan anak menganggap, ngebut adalah puncak tertinggi dalam tahap belajar. Kalau sudah berani ngebut dianggap sudah bisa. Maka patahkan pemahaman itu dengan mendoktrin berkali-kali bahwa puncak tertinggi pada masa belajar adalah jalan pelan dengan stabil. Artinya jalan pelan dengan kecepatan konstan, lurus pada lajur yang tepat, dan juga stang tidak kebanyakan belok kanan kiri. Sebab jika itu sudah lulus, kalau mau ngebut tinggal putar gas saja.
5. Hal terpenting adalah antisipasi hal tidak terduga
Percuma juga ngebut jika tiba-tiba ada ayam nyebrang malah gelagapan. Maka dari itu ajarkan anak untuk memikirkan segala resiko yang bisa saja terjadi. Termasuk jarak aman berkendara di jalan yang ramai.
6. Secara perlahan berikan teori aturan di jalan
Aturan jalan mulai dari fungsi garis putus-putus, prioritas orang yang berada di jalur utama ketika kita dari belokan, dan lain sebagainya. Sehingga ketika nanti dilepas sendirian, anak tidak akan ngawur dan membahayakan orang lain.